Susi Pudjiastuti Sebut Pemberantasan IUU Fishing Bergantung Kepemimpinan Negara
Merdeka.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pemberantasan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing akan bergantung pada kepemimpinan dan arah politik suatu negara. Menurutnya, penegakan hukum akan mengikuti politik dan kepemimpinan suatu negara.
"Kalau dari sisi saya kepemimpinan dan arah politik yang paling penting, karena instrumen negara itu berkontrol dari politik dan kepemimpinan, jadi penegakan hukum akan ikut ke politik dan kepemimpinan tadi," kata Susi dalam suatu diskusi online, Jumat (12/6).
Dia menjelaskan, IUU Fishing bukan hanya mencakup mencuri ikan di luar wilayah negara, namun juga termasuk pengambilan biota laut seperti kura-kura, dan lainnya yang dijual dengan harga yang fantastis. Begitu juga adanya perbudakan awak kapal, human trafficking yang diperjualbelikan di tengah laut juga.
"IUU ini bukan sekedar kejahatan mencuri ikan, IUU fishing tapi dilakukan oleh beberapa negara yang melakukan penangkapan ikan di luar wilayahnya, ada 11 negara besar yang distand fishing yaitu mereka melakukan transit di laut, melakukan penangkapan ikan, minyak, perbudakan, human trafficking, bukan cuman ikan," ujarnya.
Negara-negara tersebut melakukan penangkapan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), secara tidak langsung Indonesia menjadi target praktik illegal fishing, karena Indonesia pemilik ZEE nomor 7, sedangkan ZEE nomor satu yaitu Prancis.
"Berarti kita akan menjadi target dari pada praktik illegal fishing yang mereka lakukan di tengah laut Indonesia, baik hasil tangkapan di tengah laut, perbudakan, human trafficking, kura-kura, dan lainnya yang diperdagangkan di tengah laut juga," jelasnya.
Meskipun pada tahun 2018 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan world international conference yang memastikan tahun 2020 itu tidak akan ada lagi illegal fishing. Menurut Susi itu kabar baik dan menyenangkan, tapi hal itu sekaligus peringatan untuk Indonesia bahwa ribuan kapal yang illegal akan mencari rumah to be legal.
"Itulah kenapa Amerika membuat satgas IUU fishing yang ditiru Indonesia oleh presiden Joko Widodo, dengan ketegasannya menjadikan laut Indonesia sebagai masa depan bangsa. Saya waktu itu berusaha untuk menjaga misi presiden dengan memerangi illegal fishing, jika mereka melanggar IUU kita tenggelamkan," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaNelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP
KKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJual Ikan Cupang Sering Diremehkan, Berkat Kerja Keras Pria Ini Jadi Anggota Polri dan Kawal RI 42
Sering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menang di Sulawesi Utara, Prabowo-Gibran Raih 1.229.069 Suara
Di urutan kedua pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dengan perolehan 283.796 suara.
Baca SelengkapnyaAdik Nurdin Halid Raih Suara Tertinggi di Pileg DPD RI Sulawesi Selatan
Pada tahun 2005, Abdul Waris Halid pernah didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam importasi gula ilegal oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPenampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun
Begini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya