Survei: Persepsi Buruk Masyarakat Terhadap Ekonomi Indonesia Mengalami Perbaikan
Merdeka.com - Hasil survei yang dilakukan Indikator menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap keadaan ekonomi nasional menyatakan buruk dan sangat buruk sebanyak 33 persen. Sementara yang menyatakan sangat baik dan baik hanya 28,8 persen. Sementara sisanya menyatakan sedang yakni 41,5 persen.
"Ekonomi nasional ini dipersepsi masyarakat masih buruk sebanyak 33 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam Rilis Temuan Survei Indikator Politik, Jakarta, Minggu (9/1).
Dia menjelaskan, persepsi masyarakat yang buruk tersebut mengalami tren perbaikan dalam setiap rilis yang dilakukan secara berkala. Bahkan dibandingkan rilis survei pada Mei 2020 yang mencapai 81 persen.
Masih dari survei yang sama, responden menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga mayoritas menyatakan tidak ada perubahan sebanyak 32,5 persen. Lalu yang menyatakan lebih buruk dan jauh lebih buruk sebanyak 29,5 persen.
Sementara itu, untuk pertama kalinya kata Burhanuddin ada yang menyatakan kondisi ekonomi responden lebih baik yakni 31,9 persen dan jauh lebih baik 5,6 persen. Artinya, kata di ada perbaikan signifikan sejak terjadi pandemi.
"Baru pertama kali kami menemukan persepsi lebih baik lebih tinggi dari persepsi lebih buruk," kata Burhanuddin.
Tiga Masalah Mendesak yang Harus Diatasi Pemerintah
Para responden juga menyampaikan sejumlah masalah yang harus diselesaikan pemerintah. Masalah pertama yang diminta diselesaikan yakni menciptakan lapangan kerja atau pengurangan pengangguran sebanyak 33,2 persen.
"Mereka menginginkan pemerintah menciptakan lapangan kerja," kata Burhanuddin.
Kedua, masyarakat meminta pemerintah harus mengendalikan harga kebutuhan pokok yakni 14,6 persen. Ketiga, pemberantasan korupsi sebanyak 14,4 persen. Berbagai masalah tersebut harus diselesaikan pemerintah dalam 5 tahun ke depan.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada 6-11 Desember 2021 dengan melibatkan 1.220 responden di seluruh Indonesia. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error sekitar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnya