Survei: Banyak masyarakat tak tahu subsidi BBM Rp 300 T dicabut
Merdeka.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan survei soal dicabutnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat. Survei dilakukan di kalangan pengguna akhir seperti sopir angkot, pemilik SPBU dan lain sebagainya.
Hasil survei ini menyebut, mayoritas masyarakat Indonesia tidak tahu adanya pencabutan subsidi BBM sejak awal pemerintahan Jokowi-JK. Sebelum dicabut, jumlah subsidi per tahunnya mencapai Rp 300 triliun.
"Data dari survei yang kita lakukan masih banyak masyarakat tidak mengetahui subsidi BBM pemerintah sudah dicabut, jumlahnya mencapai Rp 300 triliun setiap tahunnya," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi saat acara 'Forum Dialog Energi dan Pengurangan Subsidi BBM' di Hotel Acacia, Jakarta, Sabtu (31/10).
Tulus mendukung rencana pemerintah mencabut subsidi BBM. Dana Rp 300 triliun ini lebih baik digunakan untuk membangun sekolah, melengkapi sarana kesehatan di pelosok desa, atau untuk memperbaiki jalan dan irigasi agar pembangunan akan semakin merata di negeri ini.
Namun demikian, pemerintah dinilai kurang menyentuh lapisan masyarakat bawah. Perlu upaya untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat memahami kenaikan BBM.
"Ini yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Masyarakat harus tahu kalau penikmat subsidi BBM selama in adalah masyarakat kelas menengah ke atas yaitu mereka yang punya kendaraan, baik roda dua maupun roda empat," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnya