Sulap limbah kayu jadi cenderamata, Winarto kantongi Rp 90 juta
Merdeka.com - Sampah atau limbah tidak selalu menimbulkan masalah. Di tangan Winarto, sampah disulap jadi pundi pundi Rupiah yang nilainya tidak sedikit. Winarto adalah seorang perajin ekonomi kreatif asal Sumber Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Dia mampu menciptakan berbagai jenis cendera mata dari bahan limbah kayu furniture yang bernilai jual tinggi.
Warga Sumber Jambalan RT 04 RW 16 Banjarsari Solo ini mengatakan ide mengolah limbah kayu muncul sejak 2010 dengan memanfaatkan limbah kayu mahoni dari perusahaan furniture untuk dibuat gantungan kunci dan cendera mata pernikahan. "Saya membuat limbah kayu itu menjadi cendera mata untuk gantungan kunci seperti miniatur mobil VW, helikopter, Vespa, dan becak," kata Winarto seperti dilansir Antara, Senin (13/7).
Menurut Winarto, dirinya pertama coba-coba dengan membuat ide kreatifnya tersebut dalam bentuk miniatur untuk gantungan kunci, dan ternyata banyak peminatnya dari berbagai daerah, sehingga dia membuat secara massal untuk melayani pembeli.
Untuk membuat miniatur, limbah kayu mahoni dari perusahaan mebel dipotong-potong kecil sesuai ukuran, kemudian baru dibentuk miniatur yang dikehendaki seperti bodi mobil atau motor dan kemudian roda. Barang cendera mata tersebut kemudian dicat pelitur sesuai warna aslinya, sehingga sangat bagus dan mempunyai nilai jual yang tinggi dan banyak diminati masyarakat.
Winarto mengatakan pihaknya mampu membuat berbagai jenis cendera mata tersebut rata-rata mencapai 4.000 buah per bulan. Pesanan selain datang dari Solo, juga datang dari berbagai kota seperti Yogyakarta, Malang, dan Surabaya. "Barang ide kreatif itu, biasanya sebagai cendera mata dan kenang-kenangan tanda terima pada pesta perkawinan," katanya.
Menurut dia, pada bulan-bukan menjelang Lebaran seperti sekarang ini, banyak pesanan berdatangan dan rata-rata mencapai 15.000 buah per bulan. "Jumlah pesanan ini, bisa empat kali lipat dibandingkan dengan pesanan pada hari-hari biasa. Saya menjual eceran rata-rata hanya Rp 6.000 per buah," katanya.
Namun, kata dia, jika belinya atau pesanannya dengan partai besar harga bisa berkurang dari Rp 6.000 per biji sesuai kesepakatan. Jika dihitung, selama bulan Ramadan kali ini, Winarto bisa mengantongi Rp 90 juta dengan jumlah pesanan mencapai 15.000.
Winarto mengatakan dengan ide kreatifnya tersebut hasilnya dapat sebagai penghasilan utama keluarganya dan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain dikenal sebagai artis, Momo juga merupakan seorang pengusaha sukses. Bersama suami tercinta, Momo menjalani bisnis furniture dan baju di Malang.
Baca SelengkapnyaPotret Kamar Pensiunan Jenderal Menantu Eks Panglima ABRI, di Dalamnya Ada Lemari Unik Bikin Melongo
Baca SelengkapnyaMewah habis, ini potret rumah baru Indah Permatasari dan Arie Keriting
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pantun pembuka salam lucu ini tak hanya mengundang tawa, tapi juga mencoba membangun keakraban dan suasana santai.
Baca SelengkapnyaBermula dari keisengannya menjual aksesori handmade, ibu rumah tangga di Kota Serang ini raup cuan ratusan juta rupiah
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang pantun perkenalan nama lucu dan unik yang ampuh untuk bikin orang terkesan.
Baca SelengkapnyaKakek ini menghampiri calon pembelinya satu per satu. Namun, tak ada yang membeli.
Baca Selengkapnyakumpulan pantun lucu 4 baris yang bisa menghibur kerabat di momen berkumpul.
Baca SelengkapnyaDi Yunani kuno, masyarakat mengunyah damar dari pohon mastic yang berasal dari Turki.
Baca Selengkapnya