Sukseskan program BPJS, Jamsostek gandeng BRI
Merdeka.com - Dalam upaya menyukseskan transformasi PT Jamsostek menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Jamsostek jalin kerja sama Jamsostek Service Point Office. Jamsostek Service Point Office akan berlokasi di semua unit BRI untuk melayani informasi program Jamsostek, pendaftaran peserta Jamsostek, dan pengelolaan Electronic Claim Jaminan Hari Tua (JHT).
"Kerja sama ini untuk mendukung transformasi Jamsostek menjadi BPJS yang akan dilaksanakan pada 2014," kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, di Gedung BRI 1, Jakarta, Jumat (19/4).
Dalam UU Tenaga Kerja disebutkan bahwa seluruh tenaga kerja diwajibkan untuk menjadi anggota BPJS. Selain itu, BPJS diwajibkan untuk membuka kantor perwakilan di 497 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Hal inilah yang mendasari kerja sama antara Jamsostek dan BRI yang lebih erat, sebagai rekanan untuk menjangkau seluruh wilayah Tanah Air.
"Unit kerja BRI ada 9084 lebih dan ATM BRI 14.367 di seluruh Indonesia," tutur Sofyan.
Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G. Masasya, menambahkan pihaknya optimis sebanyak 500 Jamsostek Service Point Office akan terealisasi hingga akhir 2013 yang berada di unit kerja BRI seluruh Indonesia.
"Ke depan kami berharap layanan tersebut bisa diakses di seluruh Unit Kerja BRI di seluruh Indonesia dengan berbasis IT sehingga akan mempermudah dan meningkatkan pelayanan bagi para calon peserta dan peserta Jamsostek," imbuh Elvyn.
Elvyn mengatakan di 500 Jamsostek Service Point Office tersebut akan ditempatkan minimal satu karyawan Jamsostek untuk melayani calon peserta maupun peserta Jamsostek.
Sebelumnya, BRI dan Jamsostek telah menjalin kerja sama diantaranya dalam hal penerimaan iuran, penerimaan hasil investasi, penerimaan lain-lain, pembayaran jaminan, pembayaran biaya usaha dan belanja modal, penyaluran dana program DPKP, kemitraan dan jasa konstruksi di seluruh kantor cabang BRI.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan Pilpres, Relawan 03 Sosialisasikan 21 Program Ganjar-Mahfud MD
Kegiatan ini merangkul sejumlah daerah di Jawa Barat dan Banten.
Baca SelengkapnyaPermudah PMI Dapat Layanan BPJS Ketenagakerjaan, Jamsostek Mobile Tambah Fitur
Fitur baru tersebut diluncurkan perdana oleh Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung
Fokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Buka 1,2 Juta Kuota Program Kartu Prakerja
Sampai akhir tahun ini akan ada 19 juta peserta Kartu Prakerja sejak program ini diluncurkan pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaTak Lagi Jadi Presiden, 42 Program Jokowi yang Belum Selesai Bakal Tetap Dilanjutkan
Sebanyak 42 Proyek Strategis Nasional (PSN) Jokowi tetap dilanjutkan meski Oktober tahun ini jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnya