Sukses di India, Kapan WhatsApp Pay Masuk Indonesia?
Merdeka.com - WhatsApp tengah mengembangkan salah satu fitur barunya berupa metode pembayaran non-tunai yaitu WhatsApp Payment (Whatsapp Pay). WhatsApp Pay sedang dalam masa uji coba di India selama satu tahun terakhir ini.
Whatsapp memilih India menjadi negara pertama yang merasakan kemudahan mengirim uang dengan cara chatting karena negara tersebut telah memiliki Unified Payment Interface (UPI).
Direktur Komunikasi, WhatsApp Inc, Sravanthi Dev mengungkapkan, WhatsApp sejauh ini mendapat respons yang baik dan diminati banyak orang di India.
"Di India, seperti Indonesia, ini adalah negara besar bagi kami dan mereka memiliki apa yang disebut Unified Payment Interface (UPI) di semua bank sehingga itulah cara pembayaran whatsapp dibangun di atasnya. Jadi kami mengujinya di sana, kami melihat feed back (positif)," kata dia saat ditemui di Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (16/10).
Dia menegaskan bahwa saat ini WhatsApp hanya beroperasi di India. Dan tidak menutup kemungkinan akan segera beroperasi di negara lain terutama dengan pengguna WhatsApp yang cukup banyak.
"Hanya india. Belum dioperasikan di negara lain tetapi kami ingin membawa pembayaran ke negara lain," ujarnya.
Kendati demikian dia enggan memberikan bocoran mengenai kapan WhatsApp Pay dapat beroperasi di Indonesia. Namun Indonesia sendiri termasuk 5 besar negara dengan pengguna WhatsApp terbanyak.
"Seperti yang saya sebutkan di Indonesia, membawa pembayaran sangat penting bagi kami dan kami berharap kami memiliki lebih banyak berita untuk dibagikan segera," ujarnya.
Dia menjelaskan, operasional WhatsApp Pay di masing-masing negara mungkin saja berbeda sebab harus disesuaikan dengan kondisi yang ada di negara tersebut.
"Ketika kita berpikir tentang bagaimana kita membangun produk baru kita benar-benar berpikir tentang dinamika yang berbeda, di mana whatsapp populer, apa yang digunakan orang lokal yang populer, berdasarkan apa yang ada di negara itu yang populer, karena ada banyak faktor yang berbeda. Saya juga sangat senang, kami pasti akan membagikan detail lebih lanjut. Saya tahu ini adalah fitur yang ditunggu orang," tutupnya.
Tanggapan Bank Indonesia
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima pengajuan dari WhatsApp. Meski demikian, dia meminta agar pengelola aplikasi pesan tersebut patuh terhadap kebijakan yang ditetapkan pemerintah jika mau bermain di pasar lokal.
Dia juga meminta WhatsApp untuk melengkapi berbagai dokumen dan mempelajari berbagai persyaratan sebelum mengajukan izin untuk menjadi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
"WhatsApp itu pelaku asing. Semua pelaku asing apapun namanya harus tunduk aturan di Indonesia, dan harus mau adopsi sistem di Indonesia," tegas Perry saat konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWhatsApp (WA) sedang mengembangkan fitur ini. Fitur barunya ini disebut menyederhanakan pengiriman file antarpengguna.
Baca SelengkapnyaPadahal wanita itu mengaku tak pernah melakukan peminjaman di platform tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca SelengkapnyaNama grup kocak WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaStartup pengiriman ini memfasilitasi pengiriman paket tanpa hambatan ke berbagai sudut kota hanya dengan satu klik.
Baca SelengkapnyaNasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaIntimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp
Baca Selengkapnya