Merdeka.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali menyinggung soal buruknya pengelolaan sektor migas di masa lalu lantaran perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di sektor ini tidak seirama. Dia mencontohkan hubungan kurang harmonis antara PT Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN).

Sekadar mengingatkan, hubungan Pertamina dan PGN di akhir masa kepemimpinan Presiden SBY sempat renggang seiring munculnya isu pencaplokan PGN oleh Pertamina yang diusung Menteri BUMN saat itu Dahlan Iskan.

"Di masa lalu Pertamina menjadi anak tiri, sekarang sudah jelas," ujar Menteri Sudirman Said di kantornya, Minggu (31/5).

Sudirman Said membanggakan pemerintahan Jokowi-JK yang berhasil membuat perusahaan BUMN sektor energi sejalan dan seirama agar kinerjanya lebih maksimal.

"Yang kita kerjakan upaya membangun kepercayaan publik, melerai sumbatan antara Pertamina dengan PGN, sekarang mereka cukup mesra, kontrak kerja perminyakan, baik untuk PLN, KKKS, bagaimana memadukan itu semua kita lakukan," jelasnya.

Mantan Dirut PT Pindad ini mengklaim, kuncinya terletak pada pembangunan sistem yang menguatkan fungsi dan peran dari perusahaan-perusahaan BUMN sektor energi. Sehingga, kalaupun pemerintahan berganti, tidak memengaruhi kinerja mereka.

"Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki kewenangan penuh, semuanya di buat rel agar keputusan ini tidak tergantung sama menteri tetapi sama sistem," ucapnya.

Membangun sistem butuh penguatan banyak simpul. Namun yang utama terletak pada penguatan sistem kerja sama di tingkat pemangku kebijakan.

"Kemudian penguatan leadership, baik eselon satu, eselon II dengan transparansi, hubungan menteri ESDM dan BUMN dan Keuangan sangat cair, jadi suasana di top level sehingga tidak ada sumbatan komunikasi," katanya.