Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Bank Mandiri disuntik modal meski masuk kategori bank besar

Alasan Bank Mandiri disuntik modal meski masuk kategori bank besar Bank Mandiri. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menjanjikan bakal memberikan suntikan dana sebesar Rp 48 triliun ke perusahaan-perusahaan BUMN. Dari total dana itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan dana Rp 5,6 triliun ke Bank Mandiri dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN). PMN diberikan melalui penerbitan saham baru (right issue).

Rencana itu menjadi tanda tanya besar beberapa anggota komisi VI. Maklum saja, perusahaan perbankan pelat merah tersebut masuk kategori bank besar yang memiliki permodalan kuat.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, dengan tambahan PMN sebesar Rp 5,6 triliun, maka total aset Bank Mandiri bakal mencapai Rp 1.516 triliun pada 2020 atau meningkat Rp 164 triliun.

Budi menilai, tambahan PMN berdampak positif terhadap kemampuan penyaluran kredit perusahaan. Jika PMN disetujui, kredit Bank Mandiri diproyeksikan bisa mencapai Rp 635 triliun. Atau ada tambahan rencana penyaluran kredit sebesar Rp 74 triliun dari target semula Rp 561 triliun.

"PMN akan memberikan ruang ekspansi kredit yang lebih besar hingga Rp 164 triliun pada 2020 di mana tambahan kredit tersebut akan berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian nasional," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Senin (19/1).

Laba perusahaan juga ditarget bisa mencapai sekitar Rp 21,2 triliun dengan NIM 6,16 persen dan CAR 16,63 persen. Namun, jika tidak dilakukan penambahan PMN, maka rasio kecukupan modal Bank Mandiri sekitar 16,22 persen pada 2019. Angka ini di bawah ketentuan BASEL III yang sebesar 17,50 persen.

"PMN akan digunakan untuk penguatan struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit dan pemenuhan CAR requirement Basel III, serta mendukung aspirasi Bank Mandiri menjadi regional sejalan dengan implementasi MAE ASEAN," ungkapnya.

Tambahan PMN ini diyakini bakal mendongkrak laba setelah pajak Bank Mandiri pada 2020 menjadi Rp 51,7 triliun, dengan NIM sekitar 6,64 persen dan CAR 17,50 persen. Tanpa PMN, laba dapat dibukukan sebesar Rp 47,2 triliun dengan NIM 6,62 persen dan CAR 16,31 persen.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil

Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil

Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024

Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024

Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.

Baca Selengkapnya
PNS Kini Bisa Lebih Mudah Ajukan Kredit Multi Guna ke Bank DKI, Ini Rahasianya

PNS Kini Bisa Lebih Mudah Ajukan Kredit Multi Guna ke Bank DKI, Ini Rahasianya

Bank DKI kini dapat menyalurkan fasilitas KMG lebih luas kepada PNS di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut

Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut

KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.

Baca Selengkapnya
Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen

Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen

Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Baca Selengkapnya