Studi: Bekerja dari rumah bisa tingkatkan emisi karbon
Merdeka.com - Bekerja dari rumah sudah menjadi tren global sejak beberapa tahun lalu. Ini didorong oleh pertumbuhan jaringan internet cepat, teknologi telekonferensi, dan ponsel pintar.
Plus, keuntungan diperoleh perusahaan berupa penghematan uang sewa kantor.
Berdasarkan survei dilakukan Ipsos, perusahaan riset global berbasis di Paris, pada 2012, Indonesia bersama India dan Meksiko menjadi tiga negara dengan tren bekerja di luar kantor atau telecommuting tertinggi di dunia. Diikuti Afrika, Turki, dan Arab Saudi.
Survei dilakukan terhadap 18.600 responden di 26 negara itu juga menemukan, sebanyak 10 persen hingga 35 persen pekerja dari total angkatan kerja global bekerja di luar kantor sedikitnya satu atau dua kali per pekan.
Namun, tahukah Anda, bekerja dari rumah atau lokasi di luar kantor lainnya, ternyata juga menyimpan risiko membahayakan Bumi?
Berdasarkan studi dibuat BT Group Plc, penyedia jaringan internet terbesar di United Kingdom, bekerja dari rumah bisa meningkatkan emisi karbondioksida penyebab pemanasan global. Sebab, konsumsi energi rumah tangga bisa meningkat 20 persen dari biasanya.
"Pandangan umum yang berlaku saat ini adalah bekerja di rumah adalah hal baik. Tapi sebenarnya tak sesederhana itu. Biaya operasional gedung Anda bisa efisien jika pegawainya berjalan kali atau menggunakan transportasi umum. Tapi, jika pegawai bekerja dari rumah kemudian menyalakan pemanas ke seluruh penjuru. Itu akan berdampak negatif," kata Paul Swift, Konsultan Carbon Trust berbasis di London, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Biang Kerok Konsumsi Air Kemasan di Jakarta Melonjak jadi 79 Persen
Berbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.
Baca SelengkapnyaNggak Mau Biaya Bulanan Membengkak? Begini Cara Menghemat Listrik di Rumah yang Bisa Ditiru
Cara mengurangi pengeluaran bulanan bisa dimulai dengan menghemat pemakaian energi listrik. Ini tipsnya.
Baca Selengkapnya6 Tips Mengurangi Sampah Rumah Tangga, Buat Lingkungan Bersih dan Nyaman
Tips mengurangi sampah rumah tangga adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum Makan Berat, Konsumsi 16 Buah Ini saat Buka Puasa untuk Hilangkan Dahaga
Mengonsumsi buah ketika berbuka puasa dapat membantu mengembalikan cairan, energi, serta elektrolit tubuh yang hilang selama berpuasa.
Baca SelengkapnyaCara Menghilangkan Bau Mulut, Efektif dan Dapat Dilakukan di Rumah
Banyak individu tak menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan dengan bau mulut. Konsekuensinya, permasalahan ini seringkali tidak teratasi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaEfek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.
Baca SelengkapnyaPemerintah Janji Tarif Listrik Tetap Murah di Tengah Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaTernyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya
Hal ini juga dinilai menjadi salah satu hambatan upaya mengurangi tingkat emisi karbon dari sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca Selengkapnya