Studi: 63 Persen Penduduk Tak Miliki Tabungan Jika Saat ini Kehilangan Pekerjaan
Merdeka.com - Studi GoBear Financial Health Index (FHI) menyebutkan bahwa 63 persen orang Indonesia tidak memiliki tabungan yang cukup selama enam bulan apabila mereka kehilangan pekerjaan. Hal itu merupakan akibat dari lemahnya kesadaran soal keuangan di kalangan masyarakat.
Dalam studi tersebut, secara keseluruhan, orang Indonesia merasa aman dari segi keuangan dengan nilai 7,5 dari skala 1-10. Skor itu lebih tinggi ketimbang Singapura (6,4), Thailand (6,7), dan Hong Kong (6,5).
Namun, jika mereka kehilangan pekerjaan utama, maka hanya 37 persen orang Indonesia yang punya tabungan untuk mencukupi kebutuhan mereka dalam enam bulan. Sementara orang Singapura dan Hong Kong mencapai 55 persen.
Lebih lanjut, dibanding negara lain, studi GoBear menyebut orang Indonesia punya persepsi bahwa mereka paham soal keuangan, tetapi kenyataannya Indonesia belum paham soal beragam produk keuangan di luar kartu kredit dan tabungan, seperti saham atau derivatives.
"Kondisi aktual kita masih rendah, tapi jawaban persepsi itu cukup tinggi. Jadi ada gap antara persepsi dan aktual," jelas Country Director GoBear Indonesia, Tris Rasika, di Jakarta, Rabu (30/10).
GoBear mengakui literasi keuangan di Indonesia meningkat, tetapi masih negatif dari segi perencanaan keuangan. Bahkan, orang Indonesia baru memulai perencanaan keuangan ketika berusia 41 tahun.
GoBear merupakan platform perencanaan keuangan yang berpusat di Singapura. Financial Health Index (FHI) yang mereka rilis adalah hasil studi yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami apa yang masyarakat Asia pikirkan, rasakan dan lakukan terkait dengan kesehatan keuangan mereka.
"FHI sebagai inisiatif pendidikan utama tentang kesehatan keuangan berupaya mengidentifikasi pola sikap dan perilaku keuangan masyarakat Indonesia. FHI jugamenawarkan konsep kesehatan keuangan yang memperhitungkan tiga komponen, yakni literasi keuangan, keamanan keuangan, dan inklusi keuangan," jelas Tris.
Dalam studi kesehatan keuangan ini, GoBear bekerja sama dengan agensi research yaitu Kadence International. Studi dilakukan di empat negara, Singapura, Hong Kong, Indonesia, dan Thailand.
Reporter: Tommy Kurnia Rony
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaTujuan menabung dapat dicapai dengan melakukan sedikit penyesuaian terhadap kebiasaan finansial Anda saat ini.
Baca SelengkapnyaCobalah untuk tidak hanya berfokus pada saldo Anda dalam waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca Selengkapnya