Strategi \'terselubung\' Telkomsel hindari pailit
Merdeka.com - Langkah perusahaan raksasa telekomunikasi Telkomsel membayar utang ke PT Extent Media menimbulkan tanda tanya. Kuasa hukum PT Prima Jaya Informatika Kanta Cahya melihat, langkah tersebut sebagai strategi terselubung Telkomsel untuk menghindari gugatan kepailitan yang diajukan kliennya.
Kanta menjelaskan kecurigaannya itu. PT Prima Jaya dan PT Extent Media sepakat mengambil langkah hukum mempailitkan Telkomsel lantaran hingga jatuh tempo, anak perusahaan PT Telkom Indonesia tersebut belum melunasi utangnya.
"Karena kita (PT Prima dan PT Extent) punya tagihan yang sama, maka akhirnya kita bergabung untuk ajukan permohonan pailit. PT Prima sebagai penggugat, PT Extent kita masukkan sebagai kreditur lain," ungkap Kanta kepada merdeka.com, Jumat (12/10).
Dalam surat permohonan pengajuan pailit, PT Prima memasukkan nama PT Extent sebagai kreditur lain. Dengan demikian, pengajuan permohonan pailit sudah memenuhi persyaratan pasal 2 ayat 1 UU nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, di mana pailit dapat diajukan dengan dua syarat yang sangat sederhana. Pertama, mempunyai dua kreditur atau lebih. Kedua, pihak tergugat dinilai tidak mampu membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.
Namun, di tengah perjalanan proses pengadilan, pihak PT Prima memperoleh kabar bahwa Telkomsel telah membayar utangnya ke PT Extent pada 4 September 2012. Bukti pembayaran pun disampaikan di pengadilan, namun majelis hakim tidak menganggap sah lantaran bukti yang disertakan tidak asli alias salinan (fotokopi).
Dari kejadian tersebut, pihaknya melihat langkah Telkomsel aneh dan melanggar ketentuan undang-undang. Sebab, kata dia, dalam pasal 45 UU kepailitan, setelah permohonan didaftarkan di pengadilan, pihak debitur atau berwenang membayar utang. Jika dilakukan maka pembayaran bisa dibatalkan.
Namun, dia tidak ingin menilai bahwa Telkomsel mengadu domba PT Prima dan PT Extent. "Anehnya, kalau mereka (Telkomsel) bayar utang, kenapa ke PT Extent bukan PT Prima selaku penggugat? Kalau dibayar ke PT prima kan masalahnya selesai, jadi tidak perlu sampai posisi pailit," paparnya.
Dia menambahkan, hari ini, Jumat (12/10), merupakan batas akhir pendaftaran kreditur Telkomsel. Hingga saat ini, sudah ada 40 perusahaan yang mendaftar sebagai kreditur Telkomsel, termasuk PT Prima. Sementara PT Extent Media, kata dia, sepengetahuannya belum masuk dalam daftar 40 perusahaan kreditur Telkomsel.
"Kalau tidak ada dalam daftar, ada kemungkinan utangnya sudah dibayar. Tapi itu bisa ditanyakan ke PT Extent," tambahnya.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PT Extent Media Indonesia Yusuf Hasnoputro belum menjawab telepon maupun pesan singkat merdeka.com.
Sebelumnya, Telkomsel merasa optimis bakal memenangkan kasasi atas putusan pengadilan niaga Jakarta Pusat yang memutus pailit Telkomsel dan mengabulkan permohonan PT Prima Jaya Informatika.
Salah satu pertimbangannya, kreditur dalam proses permohonan pailit sudah tidak memenuhi persyaratan formal, yakni minimal 2 kreditur. Telkomsel mengklaim sudah membayar utang ke PT Extent Media, sehingga perusahaan tersebut tidak bisa dimasukkan dalam daftar kreditur lain yang disertakan oleh PT Prima.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Strategi Perbankan Dalam Negeri Dorong Transaksi Non-Tunai
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komitmen Telkom Percepat Program Peduli Lingkungan
Baca SelengkapnyaInfraCo merupakan salah satu upaya perseroan menjadi perusahaan telekomunikasi digital.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang paling banyak dipakai pengguna Telkomsel saat hari pencobolosan.
Baca SelengkapnyaPeredaran pil ekstasi diperkirakan akan meningkat jelang malam pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca Selengkapnya