Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat Tak Makin Terpuruk Imbas Pandemi Corona

Strategi Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat Tak Makin Terpuruk Imbas Pandemi Corona Ilustrasi supermarket. © therichest.com

Merdeka.com - Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede, memaparkan bahwa saat ini pemerintah fokus menahan agar daya beli masyarakat tidak semakin anjlok. Oleh karenanya, strategi dalam mengembalikan daya beli masyarakat adalah menjaga kesehatan serta terus mengembangkan program vaksinasi Covid-19.

"Sekarang, COVID-19 ini masih menyebar. Orang belum mau kerja penuh karena pandemi masih ada. Sebab, belum ada daya imunitas dikarenakan belum terlaksananya program vaksinasi. Sehingga, ada keresahan masyarakat untuk kembali bekerja dan beraktivitas secara normal," ujar Raden dalam diskusi bersama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional via Zoom pada Senin (5/10) sore.

Hal ini menandakan bahwa pandemi memiliki dampak yang lebar ke semua sektor, khususnya perekonomian di samping memberi imbas pada kesehatan. Terlebih, kesehatan merupakan aspek utama yang diperlukan agar sumber daya manusia dapat bekerja maksimal. Namun, karena penurunan dari daya imunitas sumber daya manusianya sendiri, beberapa sektor jadi macet dan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.

Penurunan daya beli masyarakat yang terjadi saat pandemi tidak jauh-jauh salah satunya dikarenakan adanya penurunan pendapatan dari masyarakat. Mulai terjadinya Pemutusan hubungan Kerja (PHK) karena beberapa perusahaan mulai memangkas pengeluaran untuk pendapatan karyawan yang juga berdampak pada pengurangan gaji.

"Perusahaan juga enggan jika sekarang harus menerima atau merekrut lulusan baru. Bahkan, ada kompromi dari dunia usaha dan pekerja bahwa tidak apa-apa jika gaji mereka harus dipotong, yang penting masih dapat bekerja di perusahaan," jelasnya.

Sementara itu, ini juga berdampak pada para pengusaha, di mana para UKM, pedagang kaki lima juga mengalami kemerosotan omset usaha. "Dan kalau kita lihat hal ini menyebabkan ke semua sektor juga. Mulai terjadi penurunan produksi dari manufaktur. indeks produksi menurun, terjadi penurunan nilai tukar petani, penurunan pendapatan pekerja," tambah Raden.

Selain karena adanya penurunan pendapatan, Raden menyatakan daya beli yang anjlok ini juga dikarenakan adanya penurunan kepercayaan dari konsumen rumah tangga untuk membeli. Alhasil, orang-orang memilih untuk menggeser jadwal belanja dan menunda sampai keadaan lebih membaik.

"Kita tidak bisa langsung bilang kalau pertumbuhan kita akan kembali seperti semula, bahkan ke posisi seperti di tahun 2019 dalam waktu dekat. Oleh karena itu, kami punya 2 program, penanganan COVID-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," kata Raden.

Penanganan COVID-19 ini berkenaan dengan adanya program 3M dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, karantina atau isolasi untuk OTG yang tidak dapat menunjang fasilitas isolasi mandiri, serta menerapkan standarisasi pengobatan agar pengobatan dari pusat sampai ke daerah syaratnya sudah lebih jelas. "Saat ini, kami juga melakukan tindakan represif dengan bantuan dari aparat keamanan seperti polisi," tambahnya.

Kemudian, seperti yang sudah diketahui sebelumnya, pemerintah mengeluarkan program PEN dengan penggelontoran dana sebanyak Rp 695,2 T untuk disalurkan menjadi bantuan sosial dan mendukung kehidupan UMKM. "Realisasi dari bansos dan dukungan UMKM ini mengalami peningkatan. Dari bansos, kita buat targetnya di PAGU sekitar Rp 203 T sekarang menjadi Rp 242 T, jadi ada kenaikan," tambahnya.

Tahun 2021, Menuju Tahun Ditemukannya Vaksin

Strategi bertahan di tahun 2020 tentu akan mengalami penyesuaian di tahun berikutnya, agar penanganan dari pandemi ini dapat berproses maju. Artinya, bantuan sosial yang sudah ada sekarang akan tetap didistribusikan, tapi kali ini ditambah dengan vaksinasi di pertengahan tahun.

"Vaksin ini mungkin bisa mulai datang di akhir tahun dan mulai terdistribusi dengan baik di pertengahan tahun depan. Terlebih, kita juga sempat melakukan uji coba dengan vaksin dari China," harap Raden.

Program PEN di tahun 2021 direncanakan sebesar Rp 356,5 triliun. Selain itu, pemerintah juga merencanakan akan melakukan shifting program PEN menjadi program padat karya. Melalui program padat karya ini, Raden berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi dari pabrik-pabrik.

"Kalau itu meningkat, akan ada usaha untuk meningkatkan investasi, dan ada insentif untuk melakukan investasi. Ini berdampak kemudian akan merekrut orang lain dalam menciptakan lapangan kerja, kemudian ketika lingkungan lapangan kerja sudah kembali, pendapatan juga kembali normal maka dari sinilah daya beli masyarakat juga akan meningkat," ucapnya.

Berdasarkan pemaparan dari Raden, akar dari permasalahan yang sedang terjadi sekarang adalah pandemi COVID-19. Artinya, daya beli masyarakat akan berangsur pulih ketika vaksin atau media dalam pencegahan penyebaran virus tersebut juga sudah ditemukan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama September 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen. Deflasi ini menjadi tiga kali berturut-turut sejak kuartal III-2020 atau selama periode Juli, Agustus, dan September.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, deflasi yang terjadi selama kuartal III-2020 tersebut mengindikasikan daya beli masyarakat Indonesia sangat lemah. Sementara di satu sisi, pasokan cukup sehingga menyebabkan penurunan dari beberapa komoditas.

"Memang daya beli kita masih sangat lemah. Masih-masih sangat lemah itu perlu diwaspadai dari deflasi selama bulan Juli-September 2020 karena telah terjadi deflasi berturut-turut selama 3 bulan. Artinya selama Kuartal III-2020 itu daya beli masih lemah," kata dia.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Strategi Polisi Antisipasi Peredaran Ekstasi Jelang Tahun Baru

Strategi Polisi Antisipasi Peredaran Ekstasi Jelang Tahun Baru

Peredaran pil ekstasi diperkirakan akan meningkat jelang malam pergantian tahun.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Strategi Pemerintah Pindahkan ASN ke IKN

Anas mengatakan terdapat sejumlah persyaratan kompetensi ASN yang akan dipindahkan ke IKN.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Upaya Mencegah Perdagangan Orang dan Melindungi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Upaya Mencegah Perdagangan Orang dan Melindungi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Kasus perdagangan orang terus muncul dari tahun ke tahun

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya