Strategi Kementan Lindungi Petani dari Dampak Perubahan Iklim
Merdeka.com - Perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian. Adanya peningkatan suhu udara, perubahan pola dan curah hujan, kelembaban udara dan ketersediaan air tanah peningkatan frekuensi terjadinya iklim ekstrim menimbulkan resiko yang cukup besar terhadap produktivitas dan mutu hasil sektor pertanian, termasuk sub sektor perkebunan.
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Kementerian Pertanian Surabaya, Kresno Suharto, mengungkapkan dalam menghadapi perubahan iklim, Direktorat Jenderal Perkebunan memiliki kebijakan untuk mendorong penerapan sistem pertanian konservasi.
"Penerapan sistem pertanian konservasi ini dilaksanakan pada wilayah perkebunan termasuk lahan kritis, lahan gambut, kawasan hulu pada Daerah Aliran Sungai dan pengembangan perkebunan di kawasan penyangga sesuai kaidah konservasi lahan dan air," ujar dia melalui siaran pers, Jumat (25/9).
Selain itu, lanjut Kresno, dalam menghadapi perubahan iklim pihaknya melakukan beberapa kegiatan seperti penerapan paket teknologi ramah lingkungan, peningkatan pemanfaatan pupuk organik, pestisida nabati, agen pengendali hayati serta teknologi pemanfaatan limbah usaha perkebunan yang ramah lingkungan.
Lalu, ada juga kegiatan kampanye peran perkebunan dalam kontribusi penyerapan karbon, penyedia oksigen, dan peningkatan peran serta fungsi hidrologis, penerapan pembukaan lahan tanpa bakar, serta rehabilitasi kebun dan penyesuaian kebutuhan tanaman pelindung bagi komoditi tertentu yang membutuhkan dan Penerapan Teknik Budidaya yang baik (Good Agricultural Practices-GAP).
Sistem Konservasi Telah Dilakukan Sejak Maret 2020
Menurutnya, sejak Maret 2020, sistem pertanian konservasi ini telah di terapkan di beberapa daerah. Di Kabupaten Lumajang, tepatnya di Desa Tamanau, Kecamatan Pronojiwo, aplikasi pertanian konservasi telah diterapkan mulai Agustus oleh Kelompok Tani Langgeng Tani II.
Kresno menyebutkan tahapan pelaksanakannya dimulai dengan kegiatan sosialiasi kepada stakeholder perkebunan. Masyarakat perlu memahami pentingnya antisipasi perubahan iklim.
"Pembangunan perkebunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan produktivitas dapat dipertahankan sehingga mampu mengurangi kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim," imbuh dia.
Oleh karena itu, untuk mendukung kegiatan pertanian konservasi tersebut, pemerintah terus memberikan bantuan kepada kelompok tani/masyarakat pekebunan berupa pembangunan kandang ternak, ternak rumah kompos dan embung serta pembinaan teknis terkait budidaya kopi hingga pasca panen.
Sekretaris Kelompok Tani Langgeng Tani II, Mustofa mengungkapkan dengan adanya bantuan tersebut, kelompok taninya bertekad untuk lebih giat lagi dalam mengelola kebun kopinya sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat/petani.
"Ternak yang diberikan Ditjen Perkebunan akan dikelola dengan baik sehingga dapat menambah kas kelompok tani, selain itu kotoran kambing akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan pupuk untuk tanam kopi," ungkapnya.
Mustofa juga mengatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan embung untuk budidaya ikan sehingga nanti dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaMitigasi Dampak Perubahan Iklim, Patra Jasa Garap Program Pertamina Foundation di Pulau Bira
Tujuannya untuk mengatasi tantangan sosial lingkungan seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan peningkatan tingkat kesejahteraan manusia.
Baca SelengkapnyaContoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Jadi Tantangan Generasi Muda Capai Indonesia Emas 2045
Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian Polusi Udara Harus Jadi Prioritas Para Capres
Isu udara bersih penting karena mempengaruhi sektor ekonomi dan kesehatan.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Demam Panggung yang Efektif, Lakukan Hal Berikut Ini
Mengatasi demam panggung memerlukan pemahaman tentang penyebabnya dan penerapan strategi untuk mengelolanya.
Baca SelengkapnyaDampak Negatif Merusak Kelestarian Lingkungan, Timbulkan Banyak Bencana
Kelestarian lingkungan adalah hal penting yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaDidampingi Bupati, Jusuf Kalla Serahkan Bantuan ke Korban Banjir Demak
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnya