Strategi KAI Lindungi Karyawan Saat Pandemi Corona, Diberi APD Hingga Tak Ada PHK
Merdeka.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan, saat ini PT KAI sudah menerapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di lingkungannya, baik untuk para pegawainya maupun pelanggan.
"Strategi pertama kami adalah mem-protect people, di mana protect people ini kita melindungi pegawai-pegawai KAI. Kita memberikan perlindungan dengan APD yang lengkap dalam beroperasi terutama pegawai-pegawai di lapangan dengan memberikan APD lengkap masker, hand sanitizer, face shield sehingga meyakinkan bahwa pegawai kami terlindungi dari potensi penyebaran covid-19," kata Didiek dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/5).
Strategi yang kedua, melindungi kesejahteraan pegawai-pegawainya. Untuk itu, KAI tidak melakukan Pemutusan Hubungan kerja (PHK) di masa covid-19 ini. "Total pegawai KAI kira-kira 46 ribu di mana 30 ribu pegawai induk organik dan 16 ribu pegawai di anak perusahaan, kemudian gaji sesuai dengan hak-hak yang bersangkutan, demikian juga dengan THR kita sudah bayarkan pada waktunya," jelasnya.
Selain itu, PT KAI juga memperhatikan perlindungan bagi pelanggan dengan menetapkan protokol kesehatan covid-19, yang mewajibkan pelanggan untuk menggunakan masker ketika memasuki stasiun.
"Jadi para penumpang pada saat di stasiun harus menggunakan masker, kemudian di stasiun-stasiun disediakan wastafel-wastafel untuk cuci tangan, juga hand sanitizer berada di tempat-tempat yang strategis, sehingga ketika penumpang masuk stasiun sudah menerapkan protokol," ujarnya.
Serta, pengaturan tempat duduk ruang tunggu juga diterapkan distancing, demikian juga di dalam kereta tempat duduknya juga diatur jaraknya. Selain itu, PT KAI juga melakukan pembersihan rutin kereta dengan disinfektan.
Sementara untuk kereta jarak jauh, dia menyebut okupansinya dibatasi hingga 50 persen. Sehingga ada jarak yang cukup, untuk menjaga penyebaran covid-19. Hal yang sama juga untuk kereta commuter juga batasi, di mana kapasitas biasanya sampai 200 orang per kereta maka hanya untuk diisi 60-70 orang saja.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kereta Api Pandalungan Anjlok, KAI: Tidak Ada Korban Jiwa dan Penumpang Luka
Hingga berita diturunkan, Joni masih belum memberikan respons ihwal perkembangan terbaru upaya evakuasi yang terhadap penumpang KA Pandalungan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara
Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaEmpat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya