Strategi Jaga Pasokan dan Harga Pangan Tetap Stabil
Merdeka.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan, stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama pangan pokok menjadi perhatian publik. Menurutnya, kolaborasi kementerian dan lembaga diperlukan untuk menjaga stabilitas tersebut.
"Saya sampaikan perlunya kolaborasi seluruh stakeholders pangan yang ada, Kementerian dan lembaga, private sector, universitas dan semua asosiasi. Jadi kita tidak bisa menyelesaikan masalah pangan di Indonesia tanpa ada kolaborasi semua pihak," kata Arief di Jakarta, Rabu (9/3).
Dia menjelaskan, salah satunya dengan menyerap hasil pertanian dari petani langsung. Selain mampu menjaga pasokan dan harga pangan, penyerapan ini juga mampu menyejahterakan petani.
"Hal ini tentunya akan mempengaruhi harga di tingkat Petani, di hilirnya juga perlu dijaga sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Hilir pangan kita jaga antara inflasi dengan kesejahteraan Petani yang perlu diseimbangkan, disini nanti ada peran BUMN Pangan ada Holding Pangan ID FOOD beserta Anak Perusahaanya dan juga Perum BULOG," imbuhnya.
Selain itu, pentingnya konektivitas antar daerah dalam upaya menjaga keterjangkauan pangan yang merata di seluruh wilayah. "Karena selama ini banyak daerah yang tidak bisa hilirisasi sehingga di situlah peran kita bersama," terangnya.
Mengenai integritas, Arief menegaskan zero tolerance for integrity yang diterapkan di seluruh insan Pangan, untuk pembenahan pangan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca Selengkapnya