Strategi BPN Hadapi Ancaman Krisis Pangan
Merdeka.com - Pandemi dan perubahan iklim telah menyisakan tekanan terhadap sektor pangan dan energi. Kepala Badan Pangan (BPN) Arief Prasetyo Adi menyebut dalam setiap rapat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pemerintah agar bersiap menghadapi ancaman krisis yang sudah di depan mata.
"Presiden Jokowi bilang sangat clear dan jelas, pemerintah Indonesia harus siapkan diri untuk hadapi ancaman krisis pangan, krisis pangan dan krisis keuangan," kata Arief dalam HUT Ke-1 Badan Pangan Nasional (NFA) di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (31/7).
Menjawab instruksi tersebut, Badan Pangan Nasional (BPN) tengah fokus pada penguatan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Termasuk pengentasan daerah rawan pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan. Sehingga bekerja sama dengan kementerian/lembaga, dunia usaha, asosiasi pelaku usaha, akademisi hingga organisasi masyarakat
"Kami tengah fokus menguatkan ekosistem pangan yang terintegrasi," kata dia.
Strategi itu juga diikuti dengan kecukupan jumlah dan harganya. Pangan yang dikonsumsi juga harus beragam dan aman. Pemenuhan pangan ini tidak hanya ditekankan pada aspek kuantitas saja, tetapi dari sisi kualitas.
"Kualitas ini termasuk keragaman pangan lokal, keseimbangan gizi dan kelestarian lingkungan," kata Arief.
Arief menuturkan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia merupakan terbesar ketiga di dunia. Namun saat ini ragam pangan lokal ini belum banyak diketahui dan dikonsumsi khususnya generasi muda. "Perlu dilakukan edukasi dan promosi dengan pengembangan kuliner yang beragam, " kata dia.
Saat ini BPN bekerja sama dengan pelaku usaha kuliner dengan Indonesian Chef Association (ICA) dalam rangka edukasi masyarakat menuju pola konsumsi yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Tak lupa dia memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan daerah yang telah memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang disinergikan dengan percepatan penurunan stunting.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup
Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca Selengkapnya10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk
Khususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya