Strategi BI agar dana asing tak kabur dari RI karena kebijakan AS
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengantisipasi rencana bank sentral Amerika Serikat atau The Fed yang akan melepas surat berharga untuk menormalisasi neraca keuangan. Guna mencegah dana asing pergi dari RI karena dampak kebijakan ini, BI berusaha untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan fundamental ekonomi.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dody Budi Waluyo mengatakan, stabilnya ekonomi RI akan membuat investor masih percaya untuk menempatkan dananya di Indonesia.
"Antisipasi jika ada kenaikan fed fund rate (suku bunga The Fed) maupun normalisasi balance sheet tetap bagaimana menjaga stabilitas terutama di nilai tukar dan fundamental kita," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (26/4).
Dampak dari rencana The Fed ini, lanjutnya, tidak akan terjadi di Indonesia saja, melainkan juga di seluruh negara dunia. "Ini gejala yang semua negara akan menghadapi," tuturnya.
Normalisasi neraca oleh The Fed akan dilakukan melalui pelepasan US treasury notes dan mortgage-backed securities. Menurutnya, The Fed saat ini memegang surat-surat berharga mencapai USD 4,5 triliun di mana US treasury notes sebesar USD 3,5 triliun dan mortgage-backed securities mencapai USD 1 triliun.
Sama seperti kenaikan suku bunga, The Fed rencananya akan melepas surat berharga ini secara bertahap.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnya