Stok beras aman hingga 5 bulan ke depan, Bulog klaim tak butuh impor

Merdeka.com - Perum Bulog mengklaim stok beras di gudang penyimpanan masih cukup hingga 5 bulan ke depan. Untuk itu, Bulog masih ogah membuka kran importasi beras.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Djoni Nur Ashari mengatakan hingga saat ini pengadaan Bulog masih menginjak angka 1,1 juta ton, dari ramalan pengadaan sampai akhir tahun yang mencapai 2,75 juta ton.

"Stok hingga saat ini 1,3 juta ton dan diperkirakan 5,5 bulan stok kita aman, karena setiap bulan kebutuhan 250.000 ton," ujar Djoni kepada wartawan di Kantornya Gedung Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (26/5).

"Sekarang kita fokus pengadaan dalam negeri, pengadaan masih jalan akan menambah stok Bulog. Belum ada opsi itu (impor), jadi fokus pengadaan dalam negeri," tambahnya.

Di dalam negeri sendiri, lanjut Djoni, terdapat beberapa wilayah yang menyumbang stok beras di gudang Bulog yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Lampung.

Hingga saat ini, lanjut Djoni, harga beras per kilogramnya di pasaran masih menginjak angka Rp 7.800-Rp 8.000 di mana harga itu masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 7.300.

"Prinsipnya ada kriterianya harus sesuai HPP. Yang bisa kita beli di HPP saja. HPP Rp 7.300 beras. Rata-rata nasional Rp 7.800- Rp 8.000 itu kualitas medium. Ya faktanya masih ada di HPP maka dari itu bulog bisa 25 ribu ton per hari masih normal," tandasnya.