Stabilkan Pasar Valas, BI Terus Koordinasi dengan OJK dan Kemenkeu
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memastikan kondisi pasar valuta asing (valas) nasional mulai terjaga stabilitasnya, setelah koordinasi antar instansi pemerintah terkait dalam perbaikan pasar valas di tengah pandemi covid-19 dilakukan dengan baik.
"Koordinasi yang intens antara Kementerian Keuangan, BI dan OJK selaku regulator. Alhamdulillah kembali menstabilkan pasar valas kita," tegas Gubernur BI, Perry Warjiyo usai melakukan rapat terbatas melalui video conference di Jakarta, Rabu (3/6).
Dia menjelaskan, koordinasi yang baik di tubuh pemerintah berimbas pada meningkatnya kepercayaan para investor untuk berinvestasi di pasar valas Tanah Air. Tercatat sampai 20 Mei 2020 terdapat Rp9,12 triliun dana yang berhasil diserap melalui surat berharga negara (SBN).
Bahkan, arus modal asing diprediksi akan terus meningkat khususnya di sekor investasi portofolio SBN. Hal ini diketahui dari update progres yang intens dilakukan jajarannya dari setiap minggunya.
Alhasil, cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam pada akhir April 2020 menyentuh USD 127,9 miliar. Peningkatan devisa pun diprediksi akan terus berlanjut seiring bergulirnya berbagai program penanganan covid-19 dan bantuan sosial bagi keluarga miskin di Indonesia.
"Kondisi yang sama di mana inflasi secara tahunan (year on year) mengalami penurunan sebesar 2,19 persen. Diikuti yield SBN yang turun menjadi 7,2 persen dari sebelumnya yang mencapai 8,08 persen," jelas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnya