Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu Sudah Siap dengan Kemungkinan Terburuk Rupiah Sentuh 20.000/USD

Menkeu Sudah Siap dengan Kemungkinan Terburuk Rupiah Sentuh 20.000/USD dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan nilai tukar Rupiah akibat dampak pandemi virus corona atau Covid-19 bisa mencapai Rp17.500 per USD di tahun ini. Sementara dalam skenario beratnya bisa mencapai Rp20.000 per USD.

Proyeksi tersebut juga lebih tinggi dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang hanya berada di kisaran Rp14.400 per USD.

"Kemungkinan terburuknya Rupiah bisa mencapai Rp20.000 per USD," kata Sri Mulyani dalam video conference, di Jakarta, Rabu (1/4).

Dia menambahkan, inflasi pada tahun ini juga diproyeksi meningkat hingga 5,1 persen untuk skenario sangat berat. Sementara 3,9 persen untuk skenario berat. Angka ini juga jauh di atas target sebesar 3,1 persen dalam APBN 2020.

Tak hanya itu, beberapa yang juga terkoreksi amat mendalam yakni di sektor konsumsi rumah tangga, Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah, investasi dan juga ekspor impor.

Secara rinci, konsumsi rumah tangga dalam skenario terburuk akan anjlok menjadi 1,6 persen di tahun ini dan skenario berat hanya 3,22 persen. Dalam APBN 2020, konsumsi rumah tangga ditargetkan 5,0 persen.

Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) diperkirakan juga anjlok menjadi -1,91 persen untuk skenario terburuk dan -1,78 persen untuk skenario berat. Konsumsi pemerintah diperkirakan hanya tumbuh 3,73 persen di skenario terburuk, dari target dalam APBN 2020 sebesar 4,3 persen.

Laju investasi juga diperkirakan turun menjadi 4,22 persen dalam skenario terburuk, dari target dalam APBN 2020 sebesar 6 persen. Ekspor bahkan diperkirakan -15,6 persen dalam skenario terburuk tahun ini, dari target dalam APBN 2020 sebesar 3,7 persen. Begitu juga dengan impor yang turun hingga menjadi -16,65 persen, dari target dalam APBN 2020 sebesar 3,2 persen.

Masyarakat Diminta Tak Panik

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengimbau masyarakat agar tak panik. Sebab pemerintah akan berjuang keras agar kurs rupiah tidak mencapai titik level tersebut.

"Skenario yang berat ataupun sangat berat sebagai suatu forward looking antisipatif supaya tidak terjadi. Agar skenario yang sangat berat tidak terjadi. Kurs Rp 20 ribu akan kita antisipasi supaya tidak terjadi," kata Perry.

Dia menjelaskan, tingkat nilai tukar rupiah saat ini sudah memadai. Sementara rupiah mencapai Rp 20 ribu per USD hanyalah proyeksi terburuk yang akan sangat dihindari.

"Rupiah pada saat ini sudah memadai. Skenario adalah sebagai forward looking supaya tidak terjadi. BI akan terus menjaga nilai tukar rupiah," kata Perry.

Bank Indonesia beserta pemerintah akan terus berkoordinasi agar wabah virus corona tidak banyak berdampak buruk, baik dari sisi kemanusiaan hingga perekonomian nasional. "Ini adalah suatu komitmen koordinasi yang erat sebagai langkah antisipatif agar dampak covid 19 bisa segera diatasi, baik dari sisi kemanusiaan, sektor usaha, keuangan, termasuk stabilitas nilai tukar rupiah," ujar dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya