Sri Mulyani: Kita harus hati-hati dengan kenaikan suku bunga The Fed
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam acara Leadership Training Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Kantor Kemenhub, Jakarta. Di hadapan seluruh Eselon Kemenhub, Sri Mulyani Sri Mulyani memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian dunia saat ini.
Sri Mulyani mengatakan, kondisi perekonomian global sekarang ini dihadapkan dengan situasi yang sulit. Menurutnya hal ini mulai dirasakan sejak terjadinya krisis ekonomi di Amerika Serikat (AS) pada 2008 hingga 2009 lalu yang kemudian merambah ke tanah Eropa.
"Itu krisis di perbankan tapi melebar krisis ekonomi. Waktu itu AS dan Eropa melakukan kebijakan moneter untuk mengurangi dampak krisis yang sangat dalam. Maka mereka melakukan perlawanan terhadap kebijakan moneter," kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam acara Leadership Training Kementerian Perhubungan, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (23/10).
Sri Mulyani mengungkapkan, pada waktu itu upaya yang dilakukan Negeri Paman Sam tersebut yakni menurunkan tingkat suku bunga hingga berada di level 0 persen. Sementara tingkat suku bunga di Eropa berada diangka 0,25 persen.
"Dengan suku bunga begitu rendah Bank Sentral AS dan Eropa memompa uang lebih banyak jadi ini obatnya double suku bunga diturunkan uang dicetak. Itu yang sebabkan ekonomi AS Eropa mulai tumbuh lagi digelontorin degan uang dituruni suku bunganya," jelas Sri Mulyani.
Bendahara Negara ini menyampaikan dengan kondisi tersebut maka perekonomian di AS saat ini perlahan berangsur pulih. Perekonomian bahkan sudah berada di atas 2 persen, kemudian pengangguran juga diklaim menurun.
Dengan kondisi seperti itu, kata Sri Mulyani maka Indonesia perlu berhati-hati. Sebab dengan keadaan perekoniman yang semakin pulih Bank Sentral AS justru akan melakukan kebijakan sebaliknya. Artinya dari yang sebelumnya menurunan suku bunganya, maka AS akan menaikan tingkat suku bunganya.
"Sekarang dengan adanya ekonomi (AS) berubah reverse policy-nya maka kita harus hati-hati suku bunga cenderung naik. Pernah tidak naik 20 tahun lalu pernah. Suku bunga dia pernah 5 persen. Kalau di AS 5 persen maka di Indoensia lebih tinggi," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaEkonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaKarir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?
Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya