Sri Mulyani Kembali Tegaskan Posisi Utang Pemerintah Masih Terjaga
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menegaskan posisi utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sejauh ini masih tergolong aman. Mengingat posisi utang masih berada di tengah dari batasan maksimal yang ditetapkan Undang-Undang sebesar 60 persen dari PDB.
"Posisi utang rasio 30 persen dari PDB. Akan terus dijaga," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/11).
Dia mengatakan, posisi rasio utang Indonesia masih jauh dibandingkan dengan rasio utang negara-negara lain. Sebab jika berkaca pada Jepang, rasio utang bisa mencapai 200 persen dari PDB, Singapura 113 persen dari PDB dan Malaysia mencapai di atas 50 persen dari PDB.
"Tingkat rasio utang kita dibanding negara-negara maju, yang 30 persen, cukup baik dan rendah. Rasio ini akan kita jaga supaya reputasi dan sustainabilitas APBN terjaga," kata dia.
Dengan prinsip kehati-hatian, imbal hasil dari surat berharga negara atau SBN dengan tenor 10 tahun pun mengalami penurunan dari 16 persen menjadi 6,6 persen. Namun, total pembayaran bunga utang tetap naik dari yang 2018 sebesar Rp258 triliun menjadi Rp276,1 triliun pada 2019.
"Dari pengelolaan utang yang hati-hati dan selalu kita jaga, dari sisi level maupun pertumbuhannya, pembayaran bunga utang kita telah turun, dilihat daru perkembangan yield SBN tenor 10 tahun kita," ungkapnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaRasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dikabarkan tidak masuk dalam menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca Selengkapnya