Sri Mulyani: Insentif Pajak Tetap Kita Berikan di 2022, tapi Lebih Selektif
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tetap akan memberikan insentif pajak tahun depan. Namun demikian, insentif akan diberikan lebih selektif.
"Insentif pajak tetap akan kita berikan namun akan selektif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Senin (16/8).
Pemberian insentif pajak, kata Sri Mulyani aman dipastikan akuntabilitasnya bersama dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. "Akan terus dilakukan akuntabilitas nya terutama dengan Menteri Investasi," jelasnya.
Pada tahun depan, pemerintah akan melakukan sejumlah reformasi pajak. Di antaranya adalah pelonggaran pembayaran pajak dengan mengundur tanggal pembayaran.
"Kita akan memperluas tanggal pembayaran pajak sehingga makin mudah bagi masyarakat membayar pajak," katanya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak akan menegakkan hukum yang berkeadilan.
"Menegakkan hukum yang makin berkeadilan. Kita akan terus melakukan reform perpajakan," tandasnya.
Pertumbuhan Ekonomi
Di sisi lain, Sri Mulyani telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen hingga 5,5 persen di 2022.
Namun seterusnya, Jokowi disebutnya ingin agar pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih dari angka 6 persen.
"Bapak presiden tadi menyampaikan di pidatonya, kita akan berusaha pada 5,5 persen, dan seterusnya akan berada di atas 6 persen," kata Sri Mulyani.
Namun, Sri Mulyani menekankan pemerintah harus berupaya seoptimal mungkin agar target pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terealisasi.
"Tentu ini membutuhkan kerja luar biasa keras, termasuk reform yang cukup dalam sehingga perekonomian kita makin produktif," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi indikator ekonomi makro yang akan dikejar pada 2022 mendatang. Lewat proyeksi ini, ia menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0-5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," kata Jokowi dalam Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022, Senin (16/8).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Gaji PNS Naik 8 Persen, Dibayarkan Penuh Mulai Januari Ini
Namun, untuk peraturan pemerintah (PP) terkait kenaikan gaji ASN tersebut masih dalam proses.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memberatkan, Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Bakal Dihapus
Kebijakan pemutihan tidak efektif, masyarakat cenderung menunda pembayaran pajak karena menunggu pemutihan.
Baca SelengkapnyaPesan Penting dan Mendalam Sri Mulyani untuk Pemenang Pilpres 2024
Bendahara Negara ini juga mengajak masyarakat pemegang hak suara untuk bijak memilih sesuai hati nuraninya.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDiisukan Mundur dari Kursi Menteri Keuangan, Begini Kabar Terbaru Sri Mulyani
Sri Mulyani menyebutkan bahwa saat ini perempuan yang berkarir menghadapi tantangan dalam pembagian waktu untuk bekerja dan mengurus keluarga.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap Ditjen Pajak soal Peraturan Terbaru PPh 21
Ditjen Pajak menargetkan alat bantu tersebut dapat digunakan mulai pertengahan bulan Januari 2024.
Baca Selengkapnya