Merdeka.com - Kementerian Keuangan kini memiliki situs resmi tambahan baru yakni www.kemenkeu.go.id/covid19. Halaman ini bertujuan untuk menyajikan informasi terkini mengenai kebijakan Kementerian Keuangan dalam merespon Covid-19.

Dalam situs tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan anggaran negara diprioritaskan ke dalam tiga hal. Pertama adalah untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, termasuk tenaga medis.

Kemudian kedua, memastikan perlindungan dan jaring pengaman sosial untuk masyarakat rentan, serta perlindungan terhadap dunia usaha.

Pada masa tanggap darurat pandemi COVID-19, APBN jua difokuskan untuk pemeriksaan (testing) bagi korban. Selain itu bisa juga untuk peningkatan kapasitas RS dan ketersediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

"Di sisi lain, anggaran dan instrumen fiskal tetap dikelola untuk menekan dampak jangka panjang, termasuk memastikan terpenuhinya kecukupan pangan dan menggerakkan kembali perekonomian yang melambat," kata Sri Mulyani dikutip dari laman tersebut, Selasa (31/3).

Kementerian Keuangan berkolaborasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan K/L mengatasi masalah ini. Dirinya juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan warga negara untuk berkontribusi dan mendukung langkah pemerintah.

Semua Pimpinan Negara G20 Sepakat Perangi Covid-19

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut bahwa Rapat Khusus KTT G20 memutuskan bahwa para pemimpin negara-negara anggota G20 sepakat untuk memerangi covid-19. Penanganan pandemi virus corona menjadi paling utama karena terkait dengan menyelamatkan nyawa manusia.

"Tidak hanya masalah kesehatan tapi tragedi kemanusiaan. Semua negara dunia mencoba mengurangi risiko penyebaran," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/3).

Tak berhenti di situ, negara G20 juga sepakat mempercepat riset penemuan vaksin atau anti virus corona. Semua negara sepakat mengakselerasi dan mengeluarkan dana kolaborasi antara anggota G20. Namun, detail anggaran ini nantinya akan dibahas di pertemuan menteri keuangan antara negara.

"Bersama sama menemukan vaksin akan dilakukan kolaborasi indikatif terutama negara G20 untuk akselerasi riset menemukan anti virus atau vaksin dan sedang di bahas bersama level menteri keuangan G20," kata Sri Mulyani.

Selain itu, negara G20 juga fokus pada memperlancar suplai barang, terutama alat kesehatan dan alat pelindung diri untuk tim medis. Semua negara saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan alat pelindung diri."

"Memperlancar suplai alat kesehatan. Di Indonesia dan negara lain mengalami kekurangan alat alat kesehatan termasuk alat pelindung diri maupun test kid. Saat ini IMF dan World Bank akan beri dukungan resources pada perusahaan produksi alat kesehatan dan produksi bisa ditingkatkan."

Dalam menangani pandemi virus corona ini, Sri Mulyani menyebut bahwa suatu negara juga bisa belajar dengan negara lain yang telah lebih dulu mengalaminya, seperti China."

"Dilakukan upaya negara negara saling mempelajari negara lain. Ini agar negara terjangkit bisa menangani lebih efektif."