Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani Beberkan Penyebab Anjloknya Pendapatan Pajak di Semester I-2020

Sri Mulyani Beberkan Penyebab Anjloknya Pendapatan Pajak di Semester I-2020 Sri Mulyani. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi penerimaan pajak hingga semester I-2020 mencapai sebesar Rp531,7 triliun. Angka ini lebih rendah atau turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp604,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, merosotnya penerimaan pajak itu karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi itu membuat aktivitas ekonomi dunia usaha terhenti dan berdampak pada pendapatan usahanya.

"Kita juga melihat pelambatan ekonomi dikombinasikan dengan insentif pajak yang mulai berjalan memberikan dampak terhadap pendapatan pajak yang mengalami penurunan," kata dia di Banggar DPR RI, Jakarta, Kamis (9/7).

Berdasarkan pertumbuhan per jenis pajak, PPh 21 pada Juni 2020 sudah mulai menunjukkan pemulihan di 13,5 persen pertumbuhannya. Kondisi ini berbanding terbalik jika melihat posisi Mei yang terkontraksi mencapai minus 28,4 persen.

PPh 22 Impor pada Juni juga masih menunjukkan posisi yang lebih baik sekalipun mengalami kontraksi sebesar minus 54,2 persen. PPh 22 impor kontraksi paling dalam justru terjadi pada April dan Mei sampai 67 persen.

"Pph Orang Pribadi (OP) tidak bisa dianalisa berdasarkan growth karena kita mengalami disrupsi dari sisi pembayaran akibat adanya pandemi sehingga terjadi pergeseran waktu pembayaran dari OP," kata dia

Sementara untuk PPh Badan Kemenkeu melihat kondisi terburuk terjadi di bulan Mei mencapai di atas 53 persen. Akan tetapi posisi Juni sudah menunjukkan sedikit perbaikan dan kontraksi yang mulai menurun di 41 persen.

"Pph 26 juga mengalami pembalikan dari yang negatif growth dari Mei menjadi positif growth pada Juni," imbuhnya.

Kemudian, untuk PPh final juga ada pola yang sama yaitu kondisi terburuk pada Mei dan pembalikan pada Juni. Untuk PPN dalam negeri kondisi terburuk terjadi pada Mei, dan Juni masih mengalami kontraksi dalam tapi sedikit lebih baik dari Mei. "Demikian juga PPN impor," singkatnya.

"Ini menggambarkan ekonomi kita dan masyarakat kita tekanan terberat terjadi pada Mei lalu, kita berharap Juni ini kita sudah mulai bisa melakukan pemulihan atau perbaikan dalam kondisi sosial masyarakat dan momentum ini diharapkan berjalan di kuartal III dan IV," jelas dia.

Berdasarkan Sektor Pajak

Bendahara Negara ini melanjutkan, berdasarkan sektor pajak pertambangan mengalami kontraksi hingga 42,2 persen (yoy), disusul industri pengolahan yang juga turun 38,4 persen (yoy), perdagangan turun 21,2 persen (yoy), konstruksi dan real estate turun 12,8 persen (yoy), serta jasa keuangan dan asuransi turun 11,3 persen (yoy).

Hanya saja sektor transportasi dan pergudangan yang masih mengalami pertumbuhan positif hingga 9,3 persen (yoy).

"Meski masih terjadi kontraksi, kinerja sektoral di bulan Juni menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik pada sektor-sektor utama. Sektor transportasi bahkan tumbuh positif, namun masih dibayangi ketidakpastian di periode berikutnya," katanya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani: Gaji PNS Naik 8 Persen, Dibayarkan Penuh Mulai Januari Ini

Sri Mulyani: Gaji PNS Naik 8 Persen, Dibayarkan Penuh Mulai Januari Ini

Namun, untuk peraturan pemerintah (PP) terkait kenaikan gaji ASN tersebut masih dalam proses.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beri Sinyal Suku Bunga Turun di Semester II-2024

Sri Mulyani Beri Sinyal Suku Bunga Turun di Semester II-2024

Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun

Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun

kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.

Baca Selengkapnya