SPBU penjual harga premium anyar diberi tanda khusus
Merdeka.com - PT Pertamina menyatakan telah mempersiapkan infrastruktur pendukung kebijakan dua harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium. Rencananya pemberlakuan dua harga pada BBM premium akan dilakukan pada awal Mei mendatang.
General Manager Marketing Operation Pertamina Region V, Afandi, mengatakan PT Pertamina sudah menyiapkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus untuk BBM bersubsidi jenis premium dan solar, yang menggunakan harga Rp 4.500 per liter. "Selain itu, kami juga menyiapkan SPBU khusus yang menjual premium dan solar dengan harga baru," katanya dalam keterangan tertulis, Surabaya, Kamis (25/4).
PT Pertamina juga sudah menyiapkan atribut-atribut khusus, yang bisa diketahui dengan mudah oleh konsumen, apakah SPBU tersebut melayani harga Rp 4.500 atau harga baru (Rp 6.500).
"Untuk SPBU yang menjual harga Rp 4.500, akan kami siapkan papan tulisan yang didominasi warna merah dan biru. Sementara untuk SPBU yang menjual harga subsidi baru, papan pemberitahuan itu kami beri warna merah dan putih," jelasnya.
Agar perbedaan SPBU ini tidak membingungkan para konsumen, lanjutnya, maka setiap SPBU dipastikan tidak akan menjual dengan dua harga karena sudah ada SPBU tersendiri. Hingga saat ini, pihaknya masih belum berani mengungkapkan harga baru BBM premium tersebut, meski sudah tersiar kabar, kalau harga baru yang ditentukan itu adalah Rp 6.500.
"Karena kami belum berani memutuskan nominal harga baru itu, kami menulisnya dengan angka XXXX," elak dia.
Untuk itu, kata dia lagi, jika pemerintah sudah memberi keputusan untuk memberikan dua harga, maka opsi perbedaan harga BBM itu sudah siap beroprasi di setiap SPBU. "Tetapi jika pemerintah tidak jadi menerapkan dua harga jenis BBM itu, yaitu jenis solar dan premium, maka opsi perbedaan harga tersebut juga tidak akan diterapkan," tuturnya.
PT Pertamina Regional V berjanji mulai besok siap melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan sistem dua harga tersebut.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 SPBU Ini Ketahuan Oplos Pertalite Pakai Pewarna Menyerupai Pertamax, Omzetnya Capai Rp2 M
Penyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca Selengkapnya7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat
Tanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024 Harga BBM Naik, Kecuali di SPBU Ini
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Terus Naik, Mendag Minta Warga Beralih ke Beras SPHP yang Lebih Murah
Alasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca Selengkapnya7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya
Tanpa banyak disadari orang, petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, cek ada warna apa aja!
Baca SelengkapnyaAturan Bea Cukai soal Pelaporan Barang Bawaan ke Luar Negeri Bikin Gaduh, Sri Mulyani Beri Tanggapan Begini
Perlu diketahui, regulasi barang bawaan ke luar negeri telah berlaku sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya