Sofyan Djalil sebut belum ada keputusan kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Saat masa kampanye calon presiden 2014, Joko Widodo beberapa kali mendengungkan rencananya untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun setelah menjadi presiden, pemerintahannya belum memberi tanda-tanda akan menjalankan kebijakan itu.
"Belum. Belum ada keputusan," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil kepada wartawan usai rapat dengan Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Kompleks Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (28/10).
Sofyan berdalih, pembahasan soal subsidi BBM kali ini bukan soal menaikkan harga, tapi agar subsidi yang terlalu besar porsinya untuk BBM bisa dialihkan ke pos belanja lain yang lebih produktif. "Intinya konsen mengalokasikan subsidi ke arah yang lebih produktif," katanya.
Sekedar diketahui pemerintah mengalokasikan anggaran belanja subsidi BBM tahun 2015 sebesar Rp 276 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan APBN Perubahan 2014 mencapai Rp 350 triliun.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku masih menunggu instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sejauh ini, mantan wali kota Solo itu belum mengungkap rencana tersebut kepada para menterinya.
"Belum ada pembicaraan, kita harus menunggu instruksi presiden. Kita tunggu direction presiden. Enggak ada tanggal, yang pasti semua ada di presiden," ujar Bambang di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa (28/10).
Jika memang Jokowi akan memutuskan untuk menaikkan harga BBM dalam waktu dekat, Bambang mengaku tidak khawatir dalam menyiapkan dana kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat. Menurutnya, dana tersebut sudah tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015.
"Itu sudah dimasukkan dalam APBN, ada Rp 5 triliun. Ya, kalau memang akan dipakai, ya kita siapkan," lanjutnya.
Sementara, Bambang mengaku belum berbicara soal rencana penetapan kuota BBM. Dia berencana untuk membahasnya bersama menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam waktu dekat. "Kalau kuota BBM, nanti kita bicara bilateral dengan menteri ESDM," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan bahwa sebelum Juni 2024 akan dilakukan pembahasan mengenai perpres tersebut.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca Selengkapnya