Sofyan Djalil: Depresiasi rupiah bukan paling buruk di dunia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan performa rupiah bukan paling terburuk di dunia. Meskipun nilai tukar rupiah sudah terjerembab di level Rp 12.700-an per dolar Amerika Serikat, titik terendah sejak 1998.
Hingga pagi tadi, kata Sofyan, depresiasi rupiah baru sebesar empat persen.
"Ini kan tren global, bukan cuma Indonesia, tapi semua mata uang mengalami tekanan luar biasa," kata Sofyan di kantornya, Jakarta, Selasa (16/12).
Menurut Sofyan, rupiah babak belur lantaran perekonomian Amerika Serikat membaik. Akibatnya, dolar kembali pulang kampung ke Negeri Paman Sam.
Dengan kata lain, pelemahan rupiah tak ada kaitannya dengan situasi dalam negeri. Ini lantaran Sofyan mengklaim bahwa kabinet saat ini diisi pekerja keras, investasi membaik, kondisi politik stabil, dan lainnya.
"Kami kerja baru dua bulan, tapi anda lihat dampaknya, pemerintah begitu komitmen. Tren global itu memang jadi penyebab lemahnya rupiah," katanya. "Tetapi, pemerintah akan lakukan segala upaya untuk menjaga stabilitas rupiah."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaSosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun
Yano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya
Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya