Merdeka.com - Tahun ini, pemerintah dan DPR sepakat mengalokasikan kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 40 juta kilo liter. Hingga Agustus realisasi dari kuota tersebut sudah mencapai 29,32 juta kilo liter. Dengan empat bulan waktu tersisa, kuota yang ada diperkirakan tidak akan mampu mencukupi kebutuhan.

PT Pertamina (Persero) menyatakan konsumsi subsidi BBM di masyarakat saat ini mencapai 3,6 juta kilo liter per bulan. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menuturkan, jumlah kuota subsidi BBM hanya menyisakan 10 juta kilo liter lagi. "Realisasi BBM subsidi saat ini sudah mencapai 29,32 juta KL, atau stok BBM subsidi saat ini tinggal sekitar 10 juta KL lagi," kata Ali kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/9).

Pihaknya meragukan kuota BBM yang tersisa tidak akan mencukupi tingginya kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. "Jumlah tersebut apabila dibagi per bulan, konsumsi rata-rata mencapai 3,6 juta kl," tegasnya.

Dengan perhitungan kuota BBM yang tersisa dan rata-rata konsumsi per bulan, maka kuota subsidi BBM yang tersisa hanya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk tiga bulan ke depan atau hanya sampai November. Pemerintah berencana untuk meminta tambahan kuota BBM bersubsidi.

Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan pemerintah berencana untuk mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi ke pihak DPR. "Kita sedang cari waktu yang tepat untuk bertemu dengan DPR, tambahan BBM subsidi yang akan diminta ke DPR antara sekitar 3-4 juta KL," kata Jero beberapa waktu lalu.