Silang Pendapat Proyeksi Nilai Tukar Rupiah BI dan Pemerintah di 2021
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan posisi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau USD di 2021 akan menguat berada di antara Rp13.700 sampai Rp14.300 per USD. Penguatan itu seiring dengan berbagai faktor positif yang terjadi, termasuk aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik.
"Rata-rata nilai tukar Rupiah pada 2020 pada kisaran Rp14.000 sampai Rp14.600 per USD dan akan menguat di 2021 pada kisaran Rp13.700 - Rp14.300 per USD," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo di DPR RI, Jakarta, Senin (22/6).
Kendati demikian, posisi nilai tukar Rupiah pada 2021 yang diperkirakan BI berbeda dengan diasumsikan oleh pemerintah.
Di kesempatan sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Idrawati justru merevisi posisi nilai tukar Rupiah dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF). Di mana dari yang sebelumnya Rp14.500- Rp15.500 per USD menjadi Rp14.900 - Rp15.300 per USD.
"Untuk nilai tukar rupiah, sedikit menguat dari KEM-PPKF yang memang disusun pada sitasi April saat votalitas tinggi. Sekarang kita mengusulkan pada Rp14.900 - Rp15.300 per USD," ujar Sri Mulyani.
Sorotan Anggota DPR
Perbedaan ini lantas menjadi sorotan bagi anggota Komisi IX DPR RI. Politisi Frkasi Golkar, Mukhamad Misbakhun menyayangkan perbedaan asumsi yang dilakukan oleh pemerintah. Menurutnya ini justru menandakan kurangnya koordinasi antara pemerintah dan juga BI.
"Dua angka perbedaan [asumsi Bank Indonesia dan Pemerintah] yang mencolok ini, dan ini menjadi dua hal kutub yang berbeda. Tolong diambil kebijaksanaan, belajar dari 2018 dan 2019 yang sangat kontrakdiktif, satu memberikan windfall dan satu memberikan tekanan kontraksi yang kuat saat penerimaan negara 2019," kata Misbakhun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnya