Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siapkan Modal Kerja Rp100 T, Menteri Teten Dorong UMKM Terapkan Pembukuan Digital

Siapkan Modal Kerja Rp100 T, Menteri Teten Dorong UMKM Terapkan Pembukuan Digital Menteri Teten Masduki. ©2020 Merdeka.com/Foto Magang: Nurul Fajriyah

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyiapkan pembiayaan untuk UMKM sekitar Rp80-Rp100 triliun yang siap disalurkan melalui lembaga pembiayaan formal. Ini dilakukan untuk memberikan modal kerja baru bagi Koperasi dan UMKM.

"Kita ingin semua UMKM terhubung ke lembaga pembiayaan formal, karena dalam catatan bank dunia yang sukses UMKM berkembang, tumbuh dari usaha kecil menjadi menengah, dan menengah jadi besar, itu adalah UMKM yang sudah terhubung ke lembaga pembiayaan formal, seperti perbankan, koperasi syariah, Koperasi Simpan Pinjam, dan sebagainya," kata Teten dalam Webinar, Kamis (9/7).

Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong koperasi dan UMKM agar bisa memanfaatkan modal kerja baru tersebut. Karena modal kerja ini diklaim lebih murah dan cicilannya lama.

"Sehingga tidak perlu bayar cicilan selama 6 bulan. Ini akan kami salurkan dalam bank Himbara, BPR, KSP, BMT, silakan mengajukan ke lembaga pembiayaan tersebut, ini bukan dibagikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM langsung," katanya.

Selain itu, digitalisasi UMKM juga sangat penting untuk memperoleh akses pembiayaan. Sebab, ke depan banyak lembaga pembiayaan yang sudah melakukan record digital mengenai kesehatan usaha UMKM, yang bisa menggantikan jaminan dalam bentuk akses pembiayaan.

"Ke depan record digital akan menjadi model, oleh karena itu digitalisasi menjadi penting untuk koperasi dan UKM. Selama ini lembaga pembiayaan itu kurang percaya memberikan pinjaman, kalau pembukuannya masih manual, karena double pembukuan itu sering dilakukan," ujarnya.

Apabila menerapkan pencatatan digital, maka lembaga pembiayaan bisa melihat apakah UMKM tersebut usahanya berkembang atau macet. "Beberapa pelaku usaha sekarang sudah melihat record atau catatan digital mengenai kesehatan usaha, itu menjadikan referensi untuk memberikan pinjaman, ke depan akan seperti itu," kata Teten.

Pentingnya Pembukuan Digital

Teten menegaskan bahwa sudah tidak zaman lagi menumpuk aset untuk jaminan pinjaman. Melainkan yang penting sekarang adalah pengelolaan usaha secara digital.

"Sekarang yang penting dari lembaga pembiayaan melihat dari usahanya, apakah usahanya lancar dan mampu membayar cicilan, kenapa tidak diberikan pembiayaan," ujarnya.

Teten menyampaikan, bisnis proses, pembukuan di UMKM secara digital itu sangat penting dan bisa menjadi model baru dalam pemberian pinjaman.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ribuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal

Ribuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal

Setiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.

Baca Selengkapnya
Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B

Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B

PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.

Baca Selengkapnya
Bangun Bisnis dengan Modal Rp2 Juta, Penjual Elektronik di Gang Sidoarjo Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah Tanpa Utang Bank

Bangun Bisnis dengan Modal Rp2 Juta, Penjual Elektronik di Gang Sidoarjo Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah Tanpa Utang Bank

Awal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan

Hore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan

Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Ungkap Kronologi Kasus Penggelapan BBM Senilai Puluhan Juta Rupiah di Serang Berakhir Damai

Kejaksaan Ungkap Kronologi Kasus Penggelapan BBM Senilai Puluhan Juta Rupiah di Serang Berakhir Damai

Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.

Baca Selengkapnya
UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik

UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik

Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya