Setelah negaranya bangkrut, bank di Yunani terancam tutup selamanya
Merdeka.com - Kondisi Yunani benar-benar berantakan setelah menyandang status bangkrut dan gagal bayar utang kepada International Monetary Fund (IMF). Negara ini hancur karena tidak punya uang untuk membayar utang sebesar USD 1,7 miliar atau setara Rp 22,7 triliun ke IMF yang jatuh tempo pada 30 Juni 2015 lalu.
Sepanjang minggu ini, perbankan di Yunani sudah tidak beroperasi demi menjaga likuiditas atau modal. Nasabah hanya bisa mengambil uang melalui ATM dengan jumlah yang dibatasi yaitu hanya USD 67 per hari.
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras menyebut penutupan bank ini akan berakhir pada Jumat (3/7) atau setelah referendum atau voting suara yang akan digelar 5 Juli 2015 nanti. Voting suara menjadi penentu nasib Yunani apakah akan menerima bantuan dari Eropa atau tidak.
Dilansir dari CNBC, Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis mengatakan bahwa perbankan di Yunani akan kembali buka pada Selasa depan. Namun, banyak yang pesimis dengan kata-kata menteri ini.
Mantan anggota dewan eksekutif bank sentral Eropa, Lorenzo Bini Smaghi mengatakan jika voting suara mengatakan tidak untuk bantuan Eropa maka dipastikan bank di Yunani masih akan terus menutup.
"Dengan kata tidak, Yunani tidak punya program sama sekali kecuali pemerintah Eropa tiba-tiba memutuskan untuk mengubah posisi. Bank sentral Eropa tidak bisa meminjamkan kepada bank Yunani selama tidak ada program, sehingga bank tidak memiliki uang tambahan melayani nasabah," tegasnya.
Menurutnya, tanpa tambahan likuiditas akan sulit bagi pemerintahan Yunani untuk bertahan. "Tanpa uang, bagaimana mereka membayar kebutuhan dasar? Satu-satunya cara menggunakan mata uang baru," sambungnya.
"Ini benar-benar tidak mungkin membuka kembali, kecuali ada kesepakatan melewati parlemen di zona Euro dan kemudian bank sentral Eropa harus mengirimkan dana," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Hapus Utang di Bank, Petani di Blora Doakan jadi Presiden: Kersane Utang Kulo Dilunasi
Mendengar kabar terkait penghapusan program kredit macet bagi petani, sontak ratusan petani bersorak gembira mendengar program Ganjar itu.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaNelayan Sambut Gembira Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar
Program Capres 2024 nomor urut 3 itu sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari yang dialami nelayan.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca Selengkapnya