Setelah BRI, giliran BNI bantah terima suap pengadaan mesin ATM
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) keberatan dengan pemberitaan mengenai kasus suap Diebold Inc terhadap bank-bank BUMN. Ini seperti diungkap oleh lembaga anti korupsi dan monopoli Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat.
Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim, menegaskan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Dalam peraturan perseroan, pihaknya tidak pernah memberikan izin perjalanan bersama vendor.
"Pemberitaan keliru, itu tidak benar, itu saja yang bisa saya katakan. Kalau melihat pabriknya, harus dengan biaya sendiri, tidak pernah diperkenankan secara kebijakan untuk pegawai kita. Se-sen pun tidak ada," tegas Felia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (24/10).
Terkait dengan laporan SEC, Felia mengatakan, perseroan telah melayangkan surat keberatan terhadap laporan tersebut kepada SEC. "Itu sudah kami counter dengan garis bawah sangat keberatan. Kami musti menangkal dan memberikan surat supaya mereka mengoreksi. Ke SEC, Bapepam AS. Ya engga bagus buat kita, Indonesia," papar Felia.
Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Irman Alvian Zahirudin, mengatakan, perseroan belum menentukan langkah yang akan diambil terkait laporan kasus suap SEC.
"Belum, kita belum kesana. Belum bisa komentar," ungkap Irman.
Kasus suap yang diungkap oleh SEC Amerika Serikat, melibatkan produsen mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kelas dunia, Diebold Inc, dan bank-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, terbilang sangat mengejutkan.
SEC mengungkap bahwa Diebold Indonesia menyuap pejabat bank pelat merah di Indonesia dengan dana sebesar USD 147.000 atau setara Rp 1,6 miliar. Selain itu Diebold juga mengeluarkan dana USD 1,8 juta untuk membiayai perjalanan wisata yang diberikan kepada pejabat bank di China dan Indonesia tersebut.
Beberapa destinasi wisata yang dibiayai Diebold guna memperlancar bisnis yang digarap bersama para pejabat bank tersebut antara lain Grand Canyon, Napa Valley, Disneyland, Universal Studios, Las Vegas, New York City, Chicago, Washington DC, dan Hawaii. Selain itu, para pejabat bank tersebut juga diberikan liburan ke Eropa.
Kasus tersebut melibatkan bank-bank BUMN Indonesia. Hanya ada empat bank BUMN di Indonesia, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara dan Bank Negara Indonesia.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp31,3 Triliun Jelang Pencairan THR
Penempatan uang di mesin ATM Mandiri berada di lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPerkuat SDM, Pemkab Taliabu Gelar Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis SPID
Aliong Mus pun mengucapkan rasa terima kasih kepada narasumber atas kesediaanya memberikan materi
Baca SelengkapnyaSaldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini
Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBI Ungkap Risiko Tukar Uang Receh di Pinggir Jalan
Melakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaBRI Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Muratara
Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca Selengkapnya