Sempat Melemah, Rupiah Bergerak Menguat di Level Rp14.657 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Jumat (29/5). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp14.725 per USD, atau melemah dibanding penutupan sebelumnya di Rp14.715 per USD.
Dikutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat tipis ke Rp14.705 per USD, lalu kembali ke posisi saat pembukaan. Namun, rupiah kembali menguat tajam dan saat ini berada di level Rp14.657 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif dari peningkatan ketegangan antara AS dan China mulai menguat sehingga menekan turun harga aset-aset berisiko.
"Tapi di sisi lain, peningkatan ketegangan AS dan China kelihatannya turut memicu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, karena hubungan AS dan China yang memburuk bisa mendorong pelemahan ekonomi AS," ujar Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (29/5).
National People’s Congress (NPC) China telah mengesahkan Undang Undang Keamanan baru untuk Hong Kong pada Kamis (28/5), yang dapat meningkatkan kendali Beijing atas Hong Kong. Hal tersebut berpotensi meningkatkan tensi geopolitik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Menurutnya, nilai tukar rupiah bisa turut tertekan terhadap dolar AS mengikuti sentimen negatif tersebut. "Namun mungkin pelemahan juga tidak terlalu dalam karena dolar AS sebenarnya juga mendapatkan sentimen negatif dari ketegangan hubungan AS dan China," imbuh Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.650 per USD dan resisten Rp14.780 per USD. Pada Kamis (28/5) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.715 per USD dari sebelumnya Rp14.710 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya