Semester I 2017, Singapura masih kokoh jadi investor terbesar di RI
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) pada triwulan II-2017 mencapai Rp 109,9 triliun. Sedangkan, realisasi investasi PMA pada semester I-2017 (Januari-Juni 2017) mencapai Rp 206,9 triliun.
Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, mengatakan dari realisasi tersebut Singapura menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia. Dengan nilai USD 1,6 miliar pada triwulan II-2017.
Disusul Jepang dengan nilai USD 1,4 miliar), China dengan nilai USD 1,3 miliar, Hongkong dengan nilai USD 0,6 miliar, dan Korea Selatan dengan nilai USD 0,5 miliar.
Tak hanya itu, di Semester I-2017, Singapura juga menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia, dengan nilai USD 3,7 miliar. Disusul Jepang dengan nilai USD 2,8 miliar, China dengan nilai USD 2 miliar, Hong Kong dengan nilai USD 1 miliar, dan Amerika Serikat dengan nilai USD 1 miliar.
"Baik di triwulan II maupun di semester I, negara asal investasi terbesar kita berasal dari Singapura," kata Azhar di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu (26/7).
Dia menambahkan, sektor industri memberikan kontribusi sebesar USD 3,8 miliar atau 46,4 persen dari total PMA pada triwulan II-2017. Di antaranya Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin, dan Elektronik dengan nilai USD 1,1 miliar, sektor Pertambangan dengan nilai USD 1 miliar, Listrik, Gas, dan Air dengan nilai USD 1 miliar), Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi dengan nilai USD 800 juta), dan Industri Makanan dengan nilai USD 700 juta.
Sedangkan, untuk Semester I-2017, kontribusi sektor industri mencapai USD 7,1 miliar atau 45,4 persen dari total PMA. Di antaranya Pertambangan dengan nilai USD 2,2 miliar, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin, dan Elektronik dengan nilai USD 2 miliar, Listrik, Gas, dan Air dengan nilai USD 1,7 miliar, Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi dengan nilai USD 1,3 miliar, dan Industri Makanan dengan nilai USD 1,2 miliar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBadan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaLampaui Target, Realisasi Investasi Kaltim Tahun 2023 Capai 111,47 Persen
Target realisasi investasi di Kaltim tahun 2023 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 64,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnya