Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semester I-2015, laba usaha PLN turun 14,2 persen

Semester I-2015, laba usaha PLN turun 14,2 persen PLN. merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - PT PLN (Persero) mencatat‎ penurunan laba operasi atau usaha sebesar Rp 24,7 triliun pada semester I-2015. Turun sebesar Rp 4,1 triliun atau 14,2 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 28,8 triliun.

Ini didorong oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menimbulkan kerugian kurs sebesar Rp 16,9 triliun. Padahal, paruh awal tahun lalu, PLN mendulang laba kurs Rp 4,4 triliun.

Adi Supriono, sekretaris perusahaan setrum negara itu, mengatakan, sejak Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 berlaku pada 2012, maka sebagian besar transaksi listrik antara PLN dengan pengembang listrik swasta dicatat seperti sewa guna usaha. Ini berdampak pada utang valas PLN meningkat signifikan dan perhitungan laba-rugi dipengaruhi pergerakan rupiah.

‎"Sehingga perseroan juga mengalami rugi bersih sebesar Rp 10,5 triliun, atau turun sebesar Rp 25 triliun dibanding dengan Semester I 2014 saat perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 14,5 triliun," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/7).

Menurutnya, PLN telah melakukan transaksi lindung nilai atas sebagian kewajiban dan hutang usaha valas pada April 2015. Ini untuk mengurangi beban akibat depresiasi rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar AS.

Subsidi listrik turun sebesar Rp 30,3 triliun atau 52,5 persen menjadi Rp 27,4 triliun dari sebelumnya Rp 57,7 triliun. Penurunan tersebut sejalan dengan efisiensi biaya penyediaan tenaga listrik serta adanya penaikan beberapa golongan tarif tenaga listrik.

"Sehingga total pendapatan usaha pada Semester I 2015 sebesar Rp 132,54 triliun, lebih rendah Rp 14,5 triliun atau turun 9,8 persen dibandingkan dengan Semester I 2014 sebesar Rp 147,01 triliun," jelas dia.

Meski laba turun, perseroan sempat mencatat ‎pendapatan penjualan tenaga listrik naik sebesar Rp 15,5 triliun atau 18,1 persen menjadi Rp 101,3 triliun dari sebelumnya Rp 85,7 triliun. Ini lantaran terjadi penaikan volume penjualan sebesar 1,8 persen menjadi sebesar 99,4 Terra Watt hour (TWh) dari 97,6 TWh.

Ditambah penaikan harga jual rata-rata dari sebesar Rp 878,44/KWh menjadi Rp1.018,87/KWh.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun

Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun

kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.

Baca Selengkapnya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana: Kenaikan Tukin Pegawai Bawaslu Diusulkan Menpan-RB Sejak Oktober 2023

Istana: Kenaikan Tukin Pegawai Bawaslu Diusulkan Menpan-RB Sejak Oktober 2023

Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan,

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Kondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan

Kondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan

Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.

Baca Selengkapnya
Libur Akhir Tahun, 291 Ribu Lebih WNI Tinggalkan Indonesia

Libur Akhir Tahun, 291 Ribu Lebih WNI Tinggalkan Indonesia

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya