Semester I-2014, produksi minyak Indonesia 788 ribu bph
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi minyak di dalam negeri sepanjang semester I 2014 baru mencapai 788 ribu barel per hari (bph). Ini masih di bawah target produksi minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun ini sebesar 818 ribu bph.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko menyatakan ada sejumlah kendala yang menyebabkan produksi minyak tak sesuai target. Diantaranya, keterlambatan produksi maksimal (full scale) Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, kelolaan Pertamina selama periode Januari-Maret lalu.
Realisasi produksi minyak di blok utama seperti Cepu, baru 29 ribu bph. Bulan ini, seharusnya volume produksinya dapat meningkat 10 ribu bph, sehingga menjadi 39 ribu bph.
"Memang Cepu yang jadi penyumbang utama belum tercapainya rata-rata produksi 818 ribu bph," ungkap Widjonarko dalam konferensi pers di kantor SKK Migas, Wisma Mulia, Jakarta, Senin (18/8).
Keterlambatan produksi minyak juga dialami blok JOB dengan Petrochina di Tuban. Di situ, produksinya awal seharusnya 27 ribu bph.
"Dengan berhentinya operasi di kedua sumur itu, mengurangi rata-rata produksi tahunan," katanya.
Penyebab lain, beberapa kontraktor migas juga melaporkan ada penutupan produksi tanpa direncanakan (unplanned shutdown) karena pelbagai alasan.
Namun, Widjanarko optimis target produksi minyak tahun ini masih bisa tercapai. Sebab, kontraktor migas akan menggenjot produksi memasuki semester II 2014.
"Semua itu fluktuatif, seperti misalnya pada tanggal 16 Agustus kemarin, produksi harian kita mencapai 819 ribu bph. Jadi kita masih optimis sesuai target semoga begitu seterusnya," kata Widjonarko.
Sedangkan untuk produksi gas alam cari (LNG) sepanjang semester I 2014 mencapai 165 kargo. Itu berasal dari Kilang Bontang (Kalimantan Timur) sebanyak 90 kargo, Blok Tangguh (Papua Barat) 52 kargo, dan Arun (Aceh) 7 kargo. Satu kargo LNG setara dengan 338 ribu Million British Termal Unit (MMBTU) sampai 400 ribu MMBTU gas alam cair.
Sementara dari sisi penerimaan, SKK Migas mencatat pendapatan dari bisnis migas sepanjang semester I sebesar USD 29,7 miliar, atau 67,7 persen dari target APBN-P. Sedangkan cost recovery (biaya pengganti operator blok migas) terealisasi USD 10,9 miliar, alias 72 persen dari plafon maksimal USD 15 miliar tahun ini.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catat Kinerja Operasi Positif, Volume Transportasi Minyak Pertagas Melonjak Tajam
Selain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTerapkan Strategi Ini, PHE Temukan 1,4 Miliar Barel Setara Minyak Sepanjang 2023
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPLTGU Jawa-1 Terbesar di Asia Tenggara Siap Beroperasi Penuh, Tekan Emisi Karbon 3,3 Juta Ton Per Tahun
Indonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya