Semester I 2014, dana nasabah BNI tembus Rp 314 triliun
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat pertumbuhan aset hingga Rp 407,82 triliun pada semester I 2014. Aset ini tumbuh sebesar 18,6 persen jika dibandingkan aset BNI pada semester I 2013 yang sebesar Rp 343,79 triliun.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menyebutkan, kenaikan aset ini ditopang tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK) atau dana nasabah perseroan.
"Pertumbuhan DPK sebesar 19,1 persen dari 263,82 triliun di semester I 2013 menjadi Rp 314,19 triliun pada semester I 2014," ujarnya di Gedung BNI Pusat, Jakarta, Kamis (24/7).
Dia menambahkan, perseroan akan terus menjaga kualitas dana nasabah dengan fokus pada penghimpunan dana murah berupa Current Account Saving Account (CASA). Upaya meningkatkan CASA dalam komposisi DPK BNI ini dengan terus dilakukannya berbagai program BNI, seperti BNI sebagai bank transaksional (transactional banking).
"Sehingga dapat meningkatkan pendapatan jasa (fee based income) dan pertumbuhan dana berbiaya rendah," jelas dia.
Terkait hal ini, BNI telah melakukan sejumlah inisiatif dalam meningkatkan transaksi banking yang kerja sama dengan pihak ketiga. Semisal dengan Garuda Indonesia terkait transaksi hedging yakni cross currency swap (CCS).
"BNI juga memperkuat treasury regional area (TRA) sebagai upaya mendekatkan pelayanan treasuri BNI di daerah," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaIstana: Kenaikan Tukin Pegawai Bawaslu Diusulkan Menpan-RB Sejak Oktober 2023
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan,
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun
kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaParah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS
Sejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaKuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun
Besarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaBSI Larang Nasabah Tukar Kembali Uang Baru ke Pihak Ketiga, Ini Alasannya
BSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaUang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaAntisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca Selengkapnya