Semester I 2013, rugi bersih anak usaha Bakrie menyusut
Merdeka.com - Pada semester I tahun ini, total rugi bersih anak usaha Group Bakrie, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) mencapai USD 42,49 juta. Nilai ini menyusut dibandingkan periode sama tahun 2012 yang mencapai sebesar USD 96,18 juta.
Penjualan Berau turun dari USD 770,45 juta pada semester I 2012 menjadi USD 722,11 juta di semester I 2013. Demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/8).
Sebaliknya, perseroan justru harus menanggung beban pokok penjualan yang naik menjadi USD 535,01 juta, dari sebelumnya USD 503,11 juta. Beban penjualan dan pemasaran perseroan naik menjadi USD 45,08 juta dari USD 37,05 juta. Biaya keuangan perseroan juga naik menjadi USD 87,04 juta dari sebelumnya USD 75,08 juta.
Laba kotor perseroan turun menjadi USD 187,09 juta pada semester I 2013 dibanding periode semester I 2012 yang mencapai USD 267,33 juta. Perseroan juga mengalami rugi selisih kurs menjadi USD 5,66 juta dari USD 3,46 juta.
Total liabilitas (kewajiban) perseroan naik menjadi USD 1,91 miliar dari USD 1,90 miliar. Ekuitas perseroan turun menjadi USD 204,24 juta dari USD 242,27 juta. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi USD 512,18 juta dari USD 364,04 juta.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Mahal, Segini Gaji Ideal Orang Tua Saat Anak Masuk Kuliah
Sebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka
Nah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun
kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaBiaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan
Dua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.
Baca Selengkapnya