Merdeka.com - Dari data Asosiasi Hiburan Malam, selama Ramadan, 800 tempat hiburan malam bakal ikut 'puasa' atau berhenti operasi sementara. Penutupan ini wajibkan dilakukan.

Ketua Asosiasi Hiburan Malam Adrian Maulite menyebutkan, tempat hiburan di Jakarta bakal tutup selama sebulan penuh.

"Sampai akhir bulan puasa. Kami sudah perintahkan 800 pengusaha Jakarta untuk menutup tempat hiburannya khususnya yang banyak di daerah Jakarta Selatan," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (28/6).

Pihaknya mengklaim selalu mentaati aturan pemerintah, termasuk soal larangan beroperasi saat Ramadan. "Memang sudah menjadi risiko bagi kami pengusaha hiburan malam. Kami mengikuti pemerintah saja dan ini juga untuk menghargai umat Islam. Dan risiko ini memang tidak bisa dihindari," jelas dia.

Meski sudah dilarang beroperasi, dia tidak menampik ada saja tempat hiburan yang nakal dan melanggar. Namun pelanggarannya tak termasuk kategori parah. "Misalnya, terlalu awal buka dan telat tutup,"

Seperti diketahui, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mewajibkan tempat hiburan malam tutup selama Bulan Suci Ramadan. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan, dan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 98 Tahun 2004 tentang tentang waktu penyelenggaraan industri pariwisata.

Berdasarkan peraturan itu, industri pariwisata diwajibkan tutup satu hari sebelum dan selama Ramadan, pada Hari Raya dan satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Ada tiga kategori industri pariwisata yang masuk dalam perda nomor 10 tahun 2004. Ada yang boleh beroperasi penuh, ada yang boleh beroperasi, tapi jamnya dibatasi, dan ada yang dilarang sama sekali," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman kepada wartawan di Twin Plaza Hotel, Jakarta, Selasa (19/6).

Arie menjelaskan, jenis industri pariwisata yang dilarang sama sekali operasionalnya adalah, klab malam, diskotik, mandi uap, griya pijat, permainan bola ketangkasan, dan usaha bar.