Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selain suku bunga The Fed, ini penyebab nilai tukar Rupiah melemah

Selain suku bunga The Fed, ini penyebab nilai tukar Rupiah melemah Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo diperiksa KPK. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (25/5). Bahkan, Rupiah sempat melewati level Rp 13.700 per USD.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan hal ini masih dikarenakan adanya isu kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada pertengahan 2016 nanti. Putusan The Fed ini berdampak pada stabilitas keuangan dunia karena banyak negara yang kemudian meresponnya.

"Tetapi yang juga baru ikuti adalah berita baik dari United Kingdom (UK) yang kelihatannya cenderung untuk tetap di Uni Eropa makin tinggi dan menimbulkan kepastian dan lagi-lagi masyarakat bereaksi. Jadi hal-hal seperti itu banyak terpengaruh," kata Agus di Kantornya, Jakarta, Rabu (25/5).

Selain kedua hal tersebut, keputusan pemerintah Iran untuk tidak membekukan produksi dan menggenjot ekspor minyak juga menjadi penyebab lemahnya nilai tukar Rupiah. Sebab, seluruh produksi di Tanah Air masih bergantung pada harga minyak.

Bukan hanya itu, lanjut Agus, pada kuartal II tercatat masih banyak perusahaan yang memerlukan valuta asing untuk untuk melakukan pembayaran dividen ke luar negeri ataupun kewajiban lain. "Jadi secara umum itu adalah bersifat sementara dan BI akan terus ada di pasar untuk terus menjaga," imbuhnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Bloomberg, Rupiah dibuka di Rp 13.618 per USD atau menguat dibanding penutupan kemarin di Rp 13.638 per USD. Namun demikian, Rupiah langsung bergerak melemah ke Rp 13.703 per USD pukul 08.30 WIB. Rupiah kemudian kembali menguat dan saat ini berada di Rp 13.645 per USD.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya