Selain Maruarar, Arif Budimanta tak setuju Jokowi naikkan BBM
Merdeka.com - Maruarar Sirait bukan satu-satunya politisi PDIP yang menolak wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi. Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta juga sependapat dengan Maruarar.
Arif yakin kuota BBM subsidi tidak akan habis sampai akhir tahun. Karena itu dia berharap pemerintahan baru tidak buru-buru menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Saya yakin tidak akan habis kuota yang 46 juta kilo liter itu kalau dihitung cermat," ujar Arif di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).
Sisa kuota BBM bersubsidi saat ini diperkirakan 16 juta kilo liter. Besaran itu diyakini cukup meski harus menghadapi libur akhir tahun yang biasanya menyerap konsumsi BBM lebih banyak dibandingkan hari normal.
"Kan masih ada 16 juta kilo liter untuk 4 bulan, masa enggak cukup? Buktinya waktu Lebaran yang terpakai cuma 30 juta kilo liter. Secara hitung-hitung harusnya malah masih sisa 1-2 juta kilo liter (hingga akhir tahun)," tegasnya.
Meski begitu Arif tidak menampik bahwa opsi kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi pilihan terakhir pemerintah dan harus diperhitungkan dengan matang. Kenaikan BBM bisa menjadi senjata pamungkas untuk mencegah meningkatnya beban anggaran negara karena tersandera subsidi BBM.
"Untuk menutup defisit anggaran kan tiga caranya yang bisa dilakukan, tambah penerimaan, kurangi belanja dan memproses pengalihan subsidi. Subsidi BBM ini menjadi bagian dari opsi yang perlu untuk dihitung oleh pemerintah mendatang," tegasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP, Maruarar Sirait menyatakan dirinya menolak pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimbas pada kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut Maruarar, masih banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi sempitnya ruang gerak RAPBN 2015 bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tanpa harus mengotak-atik subsidi BBM.
"Saya secara pribadi menyatakan tolak kenaikan BBM, masih banyak cara untuk efisiensi," kata Maruarar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8) lalu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Pembelian Pupuk Subsidi Cukup Pakai KTP
Jokowi memastikan ketersediaan pupuk untuk masa tanam Januari 2024 dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaDepan Petani se-Jateng, Jokowi Janji Tambah Subsidi Pupuk Rp14 Triliun di 2024
Jokowi mengatakan pemberian subsidi ini untuk menutup kekurangan pupuk yang dialami petani.
Baca SelengkapnyaJokowi: Subsidi Bunga KUR Setara Bangun 40 Waduk
Anggaran subsidi KUR tersebut setara dengan membangun sebanyak 40 unit waduk.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Rp450 Triliun Setahun, Benarkah Bakal Gunakan Anggaran Subsidi BBM?
Pemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnya