Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tegas menampik pendapat bahwa pemerintah ragu-ragu dalam menaikkan harga BBM bersubsidi. Hingga saat ini, SBY mengaku terus berkonsultasi dengan jajaran kementerian terkait.

"Saya mendengar ada perbincangan masyarakat di media massa menyangkut kapan kenaikan BBM, kenapa pemerintah seperti ragu-ragu, sampaikan dengan gamblang, begitu bantuan kepada masyarakat yang memerlukan siap, maka harga BBM kita sesuaikan," kata SBY dalam sambutannya di Istana Presiden, Selasa (7/5).

Meski begitu, seperti yang telah disampaikannya dalam pidato Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pekan lalu, pemerintah harus berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun saat ini wakil rakyat itu masih dalam masa reses.

Dia mengaku tidak perlu harus menunggu pertemuan dengan pimpinan DPR, karena dia sudah bisa berkonsultasi dengan jajaran yang melibatkan Kementerian Keuangan dan jajaran yang lain.

"Ini sudah sangat mendesak, begitu asumsi berubah, berubahlah APBN ini. Pertumbuhan itu saja berubah, hati-hati nanti dalam merumuskan pertumbuhan dalam APBNP. Mari kita pilih angka yang bisa kita capai," ujarnya.

Jika sudah direncanakan dengan baik, nanti semua itu akan dibicarakan lagi dengan DPR. Sebab APBNP ini sangat penting untuk diutarakan dengan DPR karena menyangkut pertumbuhan dalam negeri.

"Karena tidak semua kewenangan ada di tangan pemerintah, kalau menyangkut anggaran mesti dibicarakan oleh DPR maka kita harus pro aktif untuk itu," tutupnya.