SBY ingin kebijakan AS tak lagi picu gejolak ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Gejolak perekonomian sedang melanda negara-negara berkembang utama dunia, seperti Brasil, India, termasuk Indonesia, sejak akhir bulan lalu. Bursa saham rontok, dan nilai tukar masing-masing negara melemah terhadap Dolar Amerika.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakini situasi ini imbas kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang bakal menghentikan aliran likuiditas ke pasar modal internasional.
"Ini contoh bahwa kalau ada kebijakan yang diambil negara besar, apalagi negara superpower di bidang ekonomi, dampaknya dirasakan seluruh dunia," kata presiden di Jakarta, Minggu (1/9).
Dalam lawatan ke Rusia pekan ini menghadiri pertemuan pemimpin negara G20, presiden mengaku akan berkoordinasi soal langkah stabilisasi ekonomi global. Dia tidak ingin menyalahkan Amerika atas sentimen yang sempat membuat panik investor di Indonesia.
Menurut SBY, langkah paling tepat saat ini adalah membuat kebijakan taktis, agar negara-negara berkembang segera bekerja sama supaya mendapatkan stabilitas ekonomi kembali. Caranya, dengan mencari tahu, apakah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dua pekan lalu sudah sesuai dengan agenda ekonomi negara lain, mulai dari raksasa dunia seperti China hingga Brasil.
"Ini saya serukan agar kita tidak saling salah menyalahkan, kita mempunyai masalah, maka lebih penting bagaimana mengatasinya. Indonesia punya kepentingan dalam pembahasan forum G20. Saya gunakan kesempatan ini untuk memahami apa terjadi di tingkat global dan pandangan pemimpin dunia, diharapkan kebijakan kita tepat," paparnya.
Pertemuan puncak G20 digelar di Kota Saint Petersburg, Rusia, selama 5-6 September mendatang. Tuan Rumah menawarkan topik utama pembahasan di antaranya langkah menjaga pertumbuhan ekonomi global, stabilisasi sistem keuangan dunia, serta tren pemutusan hubungan kerja global.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya