SBY akui lambatnya realisasi proyek 10.000 MW
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertanyakan sekaligus menagih perkembangan realisasi proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 Megawatt (MW).
Presiden melihat, megaproyek yang digalakkan pemerintah ternyata tidak sepenuhnya mencapai sasaran.
"Hingga 2012, ini baru akan tercapai 6.338 Megawatt atau 64 persen. Sisanya akan diselesaikan pada tahun 2013 dan 2014," ungkap presiden usai sidang kabinet terbatas di kantor pusat Pertamina, Selasa (7/8).
SBY mengaku mendapat banyak pelajaran dari lambatnya proses pembangunan proyek listrik tersebut. Kepala Negara meminta semua pihak tidak menghambat proses tender, kerjasama maupun langkah untuk menentukan investor. SBY menginstruksikan agar jajaran pemangku kepentingan bergerak cepat dalam menyelesaikan setiap hambatan.
"Saya minta tidak lambat lagi pada saat tender, kerjasama, menentukan investor. Investor yang janjikan banyak hal ternyata tidak bisa tepati waktu, kita harus berhati-hati tetapi cepat dalam pengambilan keputusan," lanjut SBY.
Keterlambatan itu tidak lantas membuat pemerintah menunggu seluruh proyek yang tengah berjalan selesai secara keseluruhan. Untuk beberapa tahun berikutnya, pemerintah berencana mencanangkan proyek lanjutan pembangkit listrik sebesar 10.000 Megawatt jilid II yang fokusnya pada energi terbarukan.
"Ini akan lebih banyak menggunakan energi baru terbarukan. Contoh di Sumatera kita berharap ada 3.693 Megawatt, Jawa Bali 4.497 Megawatt, demikian juga Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua," katanya.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaEstimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnya