Sanksi nuklir Iran dicabut, perusahaan minyak Rusia terancam
Merdeka.com - Iran dan enam negara Barat dipimpin Amerika Serikat, telah menuntaskan perjanjian terkait teknologi nuklir di Kota Wina, Austria, Selasa (14/7). Iran, negara mayoritas Syiah, diizinkan memiliki teknologi nuklir untuk tujuan damai. Dengan demikian, sanksi ekonomi yang sejak tiga tahun terakhir menimpa Negeri Para Mullah itu dicabut.
Dicabutnya sanksi ekonomi memungkinkan Iran untuk kembali ke panggung ekonomi dunia dan mengekspor barang termasuk minyak bumi.
Keputusan ini memberi dampak buruk pada Rusia, khususnya perusahaan minyak. Kepala riset komoditas, Citigroup, Ed Morse mengatakan hasil dari perjanjian ini mengancam ekspor minyak Rusia ke Eropa.
"Perusahaan minyak Eropa, terutama di pasar Mediterania sangat ingin melakukan eksplorasi dan produksi di Iran. Mereka sangat ingin melanjutkan hubungan bisnis di sana," kata Morse seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Jumat (17/7).
Dampaknya menurut Morse, dalam jangka pendek Eropa akan membeli minyak mentah dari Iran dan korban utama adalah perusahaan minyak di Rusia dan Irak.
Sebelum kesepakatan, Fellow Pusat Hubungan Translantic, Donald Jensen pernah mengatakan bahwa Rusia mungkin akan kehilangan kesepakatan jangka panjang dengan Eropa. Iran akan memiliki akses lebih baik ke pasar energi global dan mengalahkan perusahaan energi Rusia.
"Meski mencoba untuk menjaga hubungan baik dengan Moskow, Iran akan mengimbangi Rusia dan mengejar hubungan lebih baik," kata Donald.
Namun demikian, Direktur Riset Pasar Berkembang Eurasia Group di Rusia, Alexander Kliment mengatakan bahwa Rusia memiliki kesempatan untuk menjegal Iran. Mereka punya banyak kesempatan untuk melakukannya.
Ekspor minyak gas alam selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Rusia. Penurunan harga minyak dunia dan ditambah pencabutan sanksi ekonomi Iran akan memukul perekonomian Rusia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Mau Balas Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Bereaksi
Sebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Israel Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Baca SelengkapnyaMeski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPemerintah Khawatir Anggaran Subsidi BBM Bisa Bengkak Imbas Perang Iran Vs Israel
Konflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaIran Batal Serang Israel dengan Rudal Jelajah Jarak Jauh Jika Syarat Ini Dipenuhi, Begini Tuntutannya
Iran berjanji membalas Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaNegara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPerang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca Selengkapnya