Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sandiaga Minta Permodalan untuk UMKM Dipermudah saat New Normal

Sandiaga Minta Permodalan untuk UMKM Dipermudah saat New Normal UMKM. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengusaha yang juga Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno menyebut bahwa kemudahan permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus diprioritaskan setelah masa pandemi covid-19 ini atau saat penerapan normal baru (new normal). Sebab, salah satu faktor yang menghambat berkembangnya UMKM di Indonesia adalah sulitnya akses permodalan.

"Selama 20 tahun terakhir saya mengurus sektor UMKM, salah satu keluhan adalah sulitnya mencari kredit modal kerja ataupun kredit investasi,” kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (19/6).

Sandi menjelaskan, per hari ini portofolio kredit untuk UMKM di perbankan nasional maupun industri pembiayaan itu lebih dari 20–25 persen. Itu artinya sekitar 60 persen ekonomi Indonesia yang menciptakan 97 persen lapangan kerja terkendala inklusif keuangan.

Dalam pandangan Sandi, masalah permodalan sebenarnya bisa teratasi dengan adanya teknologi finTech atau perusahaan financial technology.

"Kini dengan adanya teknologi kita bisa hadirkan finTech atau jasa keuangan berbasis teknologi, mulai dari peer to peer lending hingga produk-produk lain yang bisa menghadirkan solusi permodalan," ujar Sandiaga.

Mantan Cawapres Pilpres 2019 ini kemudian membeberkan bahwa dirinya memiliki salah satu platform digital yang bergerak di bidang keuangan dengan pendekatan islamic social finance yang dia namakan Bank Infaq.

"Kami menggagas program yang bernama Bank Infaq, Alhamdulillah sudah tersebar ke lebih dari 40 wilayah di Indonesia. Misi dari Bank Infaq ini adalah mengelola infaq secara profesional, dan hasilnya digunakan untuk membantu masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya dan mencegah dari pinjaman abal-abal dan tidak fair," ujar Sandiaga.

Pengembangan Industri Digital Harus Hati-Hati

Namun, penggagas Rumah Siap Kerja ini juga mengingatkan agar dalam pengembangan industri keuangan secara digital dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, hal itu harus didukung dengan governance yang kuat dan tata kelola yang kuat.

“Jangan sampai kita justru malah menghadirkan satu pinjaman yang membebani atau memberatkan para UMKM di atas jauh dari cost of fund atau biaya-biaya yang lazim yang ada di industri,” katanya.

Dengan pendekatan digital, Sandi meyakini financial conclusion akan meningkat terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

"Ayo kita gunakan kesempatan ini untuk hadirkan solusi untuk industri keuangan kita melalui digital dan mari kita tingkatkan portofolio pinjaman kepada UMKM itu. Paling tidak sesuai kontribusinya terhadap ekonomi kita yaitu sekitar 60 persen," jelasnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
20 Pinjol Masih Kurang Modal, Ini Langkah OJK

20 Pinjol Masih Kurang Modal, Ini Langkah OJK

OJK masih mengawasi fintech yang belum memenuhi ketentuan.

Baca Selengkapnya
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini

Apabila kerugian yang dialami perusahaan disebabkan risiko bisnis dari Investree itu sendiri, tentu penanganan OJK berbeda.

Baca Selengkapnya
Dirut Danacita Muncul Usai Viral Beri Pinjaman ke Mahassiwa ITB: Kami Bukan Pinjol

Dirut Danacita Muncul Usai Viral Beri Pinjaman ke Mahassiwa ITB: Kami Bukan Pinjol

Sebagai perusahaan p2p lending yang berizin OJK, Danacita mengaku taat terhadap pedoman perilaku dari Asosiasi Fintech.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.

Baca Selengkapnya
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah

Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah

Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya