Sampoerna Pastikan Tetap Bayar Upah Buruh Selama Pabrik Tutup Imbas Corona
Merdeka.com - Sampoerna melakukan penghentian sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April hingga waktu yang ditentukan kemudian. Hal ini menyusul meninggalnya dua orang karyawan akibat terinfeksi virus corona.
Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, memastikan Sampoerna tetap memberikan gaji kepada karyawan di pabrik Rungkut 2 yang saat ini cuti akibat penghentian produksi sementara. Hal yang sama juga diberikan kepada karyawan yang perlu melakukan karantina mandiri, serta mereka yang perlu merawat anggota keluarga yang terdampak.
Menurutnya, penghentian sementara ini untuk memberikan kesempatan bagi perusahaan melakukan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di lokasi tersebut guna menghentikan tingkat penyebaran Covid-19.
Penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas produksi Rungkut 2 telah dilakukan dengan dibantu pemerintah kota Surabaya.
"Prioritas kami saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesehatan para karyawan kami dengan menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Gugus Tugas di Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur untuk mencegah penyebaran," kata Elvira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/5).
Sampoerna juga memastikan bahwa produk tembakau yang diproduksinya tidak terpapar virus COVID-19. Elvira mengatakan perusahaannya melakukan karantina produk selama lima hari sebelum mendistribusikannya hingga ke konsumen tingkat akhir.
Masa karantina selama lima hari ini lebih lama ketimbang rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut kedua lembaga otoritas kesehatan internasional tersebut, COVID-19 mampu bertahan hidup paling lama 72 jam atau tiga hari di atas permukaan plastik dan besi baja. Sementara pada permukaan tembaga dan kardus, daya tahan virus tersebut, masing-masing, empat jam dan 24 jam.
"Kami berkomitmen menjaga kualitas terbaik dan integritas merek atas produk-produk kami," ujar Elvira.
Khofifah Bongkar Penyebab Ratusan Buruh Sampoerna Terpapar Corona
Pemerintah mengakui banyaknya penderita virus corona alias covid-19 dari pabrik rokok Sampoerna tak lepas dari keterlambatan respon dinas terkait. Imbasnya ratusan karyawan dalam kompleks pabrik tersebut terpapar corona.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui temuan adanya pasien positif corona di pabrik Sampoerna Rungkut itu sebenarnya sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya. Laporan itu, terkait dengan 2 karyawan Sampoerna yang meninggal lebih dulu.
Khofifah menyebut laporan tersebut sudah disampaikan sejak 14 April lalu. Namun, Gugus Tugas Covid-19 Jatim tidak mendapatkan informasi dari Dinkes Surabaya. "Ini agak terlambat responnya. Tanggal 14 April sudah melaporkan ke Dinkes Surabaya. Mungkin tidak detail laporannya jadi tidak langsung ditindaklanjuti," ujarnya, Sabtu (2/5).
Dia menambahkan Pemprov Jatim baru mengetahui terkait ada karyawan pabrik Sampoerna yang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 April. Saat itu, Pemprov Jatim langsung menerjunkan tim untuk menelusuri laporan tersebut. Kemudian baru pada 26 April 2020, perusahaan tersebut menghentikan operasi.
Khofifah pun sempat menyayangkan atas lambatnya respon dari dinas terkait tersebut. Dia mengingatkan kecepatan dalam layanan juga akan menentukan tindakan dan pencegahan selanjutnya. "Kecepatan layanan itu penting. Mungkin informasinya kurang detail, sehingga responnya kurang," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPerusahaan BUMN Buka Ratusan Lowongan Kerja, Ini Bocoran Posisi Paling Banyak Dibutuhkan
Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Terakhir Lapor SPT Tahunan: Jika Terlambat Siap-Siap Kena Sanksi Denda hingga Masuk Penjara
Beriku daftar sanksi bagi wajib pajak yang terlambat lapor SPT Tahunan.
Baca SelengkapnyaDari Rugi Rp89 Miliar, Produsen Semen Merah Putih Raup Untung Rp159 Miliar di 2023
Perusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya