Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Salah Satu Alasan Kenapa Jokowi Ngotot Perlunya Transisi Energi ke Pertamina dan PLN

Salah Satu Alasan Kenapa Jokowi Ngotot Perlunya Transisi Energi ke Pertamina dan PLN Jokowi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan di sela-sela kunjungan kerja luar negeri beberap waktu lalu sempat berbicang dengan PM Inggis Boris Johnson, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengutarakan masih adanya kesenjangan dari sisi pembiayaan pembangunan.

"Negara-negara gede jangan hanya bicara saja, tapi ini ada problem gap ini siapa yang nanggung, siapa yang harus menyelesaikan. Kalau negara berkembang tak mungkin nyuruh-nyuruh, tak bisa kita," kata Presiden Jokowi saat menceritakan pertemuan tersebut kepada para kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan dikutip dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).

"Nah mereka kelihatannya sudah mau dari janji setiap tahun USD 100 miliar untuk semua seluruh dunia, jangan hanya memberi bayangan angka, tapi duitnya tak nongol, kita ngomong blak-blakan saja," lanjutnya.

Sebab itu, Presiden Jokowi mengingatkan saat ini harus dimulai melakukan transisi energi. Dari tenaga surya hingga bayu. Menurutnya, penggunaan energi baru terbarukan akan menjadi salah satu indikator kelayakan investasi di masa depan.

"Karena akan ditekan kita. Jangan berinvestasi di Indonesia karena masih menggunakan energi fosil, jangan beri bantuan ke Indonesia karena masih menggunakan fosil, nekennya pasti kayak gitu. Ini yang harus kita antisipasi," bebernya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta juga meminta agar transisi energi memang harus dilakukan seiring perkembangan global. Dia mencontohkan seperti PLN yang harus membuka transisi tersebut.

"Ada target. Misalnya tahun ini harus goal 2022 misalnya, karena tinggal sebulan 2021. (Tahun) 2022 misalnya 5.000 megawatt harus geser dari coal (batu bara) ke bisa hydro power, geotermal, bisa ke solar panel, silakan. Tapi memang sudah ada tahapan-tahapan seperti itu," ujarnya.

"Tapi di sini ada gap, yang ini murah dan ini agak mahal, gap-nya ini gimana caranya menyelesaikan karena akan banyak yang namanya investasi," pungkasnya.

Mengenal Transisi Energi yang Terus Digalakkan, Mengapa itu Penting

Transisi energi adalah jalan menuju transformasi sektor energi global dari berbasis fosil menjadi nol-karbon pada paruh kedua abad ini.

Transisi energi mengacu pada pergeseran sektor energi global dari sistem produksi dan konsumsi energi berbasis fosil yang meliputi minyak, gas alam, dan batu bara ke sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari, serta baterai lithium-ion.

Meningkatnya penetrasi energi terbarukan ke dalam bauran pasokan energi, dimulainya elektrifikasi, dan peningkatan penyimpanan energi merupakan pendorong utama transisi energi.

Regulasi dan komitmen terhadap dekarbonisasi bercampur aduk, tetapi transisi energi akan terus menjadi semakin penting karena investor memprioritaskan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Secara historis, transisi energi bukanlah hal baru. Di masa lalu kita telah melihat perubahan besar yang menandai zaman seperti transisi dari penggunaan kayu ke penggunaan batu bara di abad ke -20.

Namun yang membedakan transisi ini dari pendahulunya adalah urgensi untuk melindungi planet ini dari ancaman terbesar yang pernah dihadapinya, dan melakukannya secepat mungkin.

Dorongan ini telah mempercepat perubahan di sektor energi: hanya dalam satu dekade (2010-2019) biaya teknologi terbarukan telah turun sebesar 80% dalam kasus tenaga surya fotovoltaik dan 60% untuk di darat tenaga angin.

perubahan paradigma yang menyangkut seluruh sistem.

Kontribusi besar terhadap dekarbonisasi berasal dari elektrifikasi, yang juga membuat sektor lain seperti transportasi lebih bersih, dan dari digitalisasi jaringan listrik, yang meningkatkan efisiensi energi.

Dekarbonisasi sektor energi membutuhkan tindakan segera dalam skala global, dan sementara transisi energi global sedang berlangsung, tindakan lebih lanjut diperlukan untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim. Energi terbarukan dan langkah-langkah efisiensi energi berpotensi mencapai 90% dari pengurangan karbon yang diperlukan.

COP26 menjadi momentum penting untuk terus fokus pada transisi energi global tak terkecuali Indonesia yang masing menggantungkan kebutuhannya pada batu bara. Dalam pertemuan 2 Minggu kemarin, presiden COP26, Alok Sharma mengatakan:

“Sejak awal Kepresidenan Inggris, kami sudah jelas bahwa COP26 harus menjadi COP yang membawa batu bara ke dalam sejarah. Dengan komitmen ambisius yang kita lihat hari ini, akhir dari pembangkit listrik tenaga batu bara sudah di depan mata.

“Mengamankan 190 koalisi yang kuat untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan mengakhiri dukungan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara baru dan Deklarasi Transisi yang Adil yang ditandatangani hari ini, menunjukkan komitmen internasional yang nyata untuk tidak meninggalkan negara mana pun.

“Bersama-sama kita dapat mempercepat akses listrik untuk lebih dari tiga perempat miliar orang yang saat ini tidak memiliki akses, menyerahkan kemiskinan energi ke dalam sejarah saat kita menciptakan masa depan energi bersih yang dibutuhkan untuk menjaga 1,5 tetap hidup.”

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Usai Putusan MK, Jokowi Siapkan Proses Transisi Pemerintahan ke Prabowo-Gibran
Usai Putusan MK, Jokowi Siapkan Proses Transisi Pemerintahan ke Prabowo-Gibran

Usai Putusan MK, Jokowi Siapkan Proses Transisi Pemerintahan ke Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Jokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024
Jokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024

Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Prabowo-Gibran Segera Susun Rencana Kerja, Usai Pelantikan Langsung Tancap Gas
Jokowi Minta Prabowo-Gibran Segera Susun Rencana Kerja, Usai Pelantikan Langsung Tancap Gas

Jokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siapkan Tim Transisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
Jokowi Siapkan Tim Transisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jokowi juga meminta presiden dan wapres terpilih menyiapkan perencanaan kerja seperti apa yang sudah mereka sampaikan pada saat kampanye.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya