Rupiah tertekan, gambaran kondisi ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Dolar AS masih terlalu perkasa atas rupiah. Nilai tukar rupiah yang sudah menyentuh lebih dari Rp 10.000 per USD menggambarkan kondisi ekonomi nasional.
Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dalam situs resmi Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi menjadi Rp 10.036 per USD setelah kemarin berada di level Rp 10.024 per USD.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi terhadap USD mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. Tekanan inflasi dan defisit neraca perdagangan, masih menjadi faktor yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.
"Rupiah di level sekarang memang sudah mencerminkan fundamental ekonomi. Tekanan inflasi dan defisit neraca perdagangan saat ini membuat rupiah tertekan," kata Difi kepada merdeka.com, Selasa (16/7).
Ini diperburuk oleh aksi investor yang melakukan penarikan dana investasi dalam bentuk portofolio atau capital outflow. Aksi ini didasari oleh kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang akan segera mengakhiri kebijakan quantitative easing.
"Namun faktor utamanya adalah eksternal dimana capital outflow masih berlangsung karena akan diakhirinya QE3 oleh FED," tutur Difi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya